30. pengakuan

64 4 0
                                    

♪ ♪ ♪

"Lelaki, terlihat dewasa ketika tidak menyakiti wanita, secara langsung maupun tidak langsung"

"Banyak orang yang kehilangan akibat telat menyatakan, tapi ada juga yang kehilangan setelah menyatakan"

"Tidak bisa mengungkapkan nya, semua hanya bisa dirasakan"

"Sendirimu saat ini mungkin karna doa dari orang yang ingin memilikimu"

"Dekat tapi tidak jadian, dan hanya seorang teman"

♪ ♪ ♪

Mecca tak balik kekelasnya, ia berjalan menuju taman belakang sekolah dan duduk disalah satu bangku yang ada

Sendiri disana membuatnya tenang, tidak ada suara suara yang mengganggu hanya ada hijau hijau juga angin yang berhembus lumayan kencang

"Hai" datang seorang lelaki berpakaian yang sama dengannya lalu ikut duduk disamping Mecca

Mecca menatap Ray, iya dia adalah Ray "hm?"

"Ka"

"Apa?" Tanyanya ketus, masih sedikit kesal dengan Shena, ia tidak puas dengan apa yang dilakukannya tadi

"Lo-"

"Kalo iya kenapa? Gue gak minta Lo suka balik sama gue kok Ray, gak."

"Ka-"

"Lo gak sadar ya Ray kalo gue suka sama Lo, kayanya dulu Lo banyak cewek, masa gak peka"

"Dulu gue masih bocah"

"Terus? Sekarang? Brondong?""

"Apaansih"
"Mecca"

"Hm?" Mecca tak menoleh pada Ray, asik saja melempari kerikil

"Lo.. suka sama gue?" Tanya Ray

"Hm"

"Sejak.. kapan?"

Mecca berhenti, kini ia menatap Ray serius "Lo mau tau?" Ray mengangguk, Mecca menatap kedepan "sejak kelas empat, sampai sekarang. Lo nya aja sih yang gak peka! Kita sahabat loh Ray, kata orang sih.. gak ada sahabatan beda gender tanpa cinta dari salah satu pihak"

Ray tertegum, selama itu kah? Dirinya bodoh sekali

"Mencintai seseorang selama delapan tahun juga perjuangan berat, tapi.. KENAPA LO GAK PERNAH PEKA?! CAPEK NUNGGUIN RAY, GUE PINGIN BILANG TAPI KEBERANIAN GUE HILANG GITU AJA KALO UDAH BERHADAPAN SAMA LO!"

Mecca tertawa melihat Ray yang hanya diam "gue tau kok gue salah, Lo mau minta apa? Gue berhenti suka sama Lo dan jauhin Lo? Gue jabanin Ray, capek juga lama lama"

"Ka, kita-"

"Kita putus sahabat? Oke. Gak mungkin juga kan' Lo juga suka sama gue haha, tipe Lo dari dulu kan yang pendek pendek bisa dilempar, sayangnya gue tinggi"

"JANGAN POTONG OMONGAN GUE DULU BISA?!"

Mecca terdiam, mingkin' ini pertama kali seorang lelaki membentaknya selain ayahnya sendiri "Gak."

"Gue kesel sama Lo Ka, gue mau ngomong selalu Lo potong, dan yang Lo omongin tuh gak sama sama yang mau gue omongin!"

"UDAH LAH RAY, GUE PUSING, MAU ISTIRAHAT, BYE!." Mecca bangkit dan melangkah pergi

Ray mencekal tangan Mecca tapi langsung ditepis oleh sang empu

♪ ♪ ♪

Mecca pergi dengan angkutan umum dan berhenti dikomplek perumahannya, Mecca berjalan menuju rumah pohon untungnya tidak orang yang melihat

MECCA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang