♪ ♪ ♪
"Gue harus ngapa lagi biar Mecca bisa maafin gue?" Tanya Ray pada langit malam yang tampak membisu
Gemerlap bintang yang hanya terlihat sedikit tidak seperti biasanya. Orbitnya membentuk sebuah sebuah wajah tapi tidak terlalu jelas , entah itu benar atau hanya bayangan nya saja
Hiks..
"Akhh!!" Ray mengerang kesakitan dan tubuhnya pun ikut lemas akhirnya dia memutuskan untuk duduk bersandar disisi balkon
"Bunda!!" Teriaknya
Tak lama terlihat bunda Alin yang terburu buru menghampiri anaknya lalu memapah Ray masuk kedalam, merebahkan tubuh Ray dikasur
Alin membuka laci nakas dan mengambil beberapa obat yang berbeda beda dan juga mengambilkan minum yang sudah ada diatas nakas
"Ini minum"
Ray menurutinya dan langsung meminum itu, wajahnya memutih pucat, napasnya yang tadinya teratur kini makin pendek pergerakannya
"Bunda ambilin makan ya..?" Tawar Alin, tangannya mengusap usap pipi pucat Ray
Ray menggeleng "gak selera"
"Dipaksa ya sayang.. sedikit aja, bentar" Alin kembali bangkit dan ingin melangkah pergi, sudah diambang pintu dan Ray kembali memanggilnya
"Bunda" panggil Ray, tangannya mengadah di bawah hidungnya karna tiba tiba saja dia mimisan
Terpaksa Alin harus berbalik menghampiri Ray kembali dan masalah makan diurus belakangan
Dia mengambil tisu untuk menghambat darah yang keluar dari hidung itu
"Badan Ray sakit semua, bunda.." rengek Ray
Alin duduk disamping Ray, bahkan dirinya dari tadi sudah menangis "Iya sayang.. kita kerumah sakit aja ya..? Biar dirawat disana"
Ray kembali menggeleng "gak mau, kalo nanti temen temen Ray sama Mecca tau gimana coba"
"Dari pada kamu kesakitan terus.."
"Biarin, Ray udah capek, bunda bilang Ray bisa sembuh tapi dari dulu Ray gini gini aja, bunda bohong"
"Tidur Ray.. bunda temenin"
"Selamanya?"
"Gak, Ray!"
♪ ♪ ♪
Pagi ini tepatnya pukul tujuh Mecca sudah siap siap dengan baju rapinya
Mecca keluar dari kamar dan menuju meja makan terlebih dahulu, disana sudah ada Rezo
"Mau kemana Lo?"
"Kepo banget"
"Dih"
Mecca segera mengambil nasi dan lauk secukupnya, segera menghabiskannya agar tidak kesiangan sampai tempat tujuan
Setelah habis dia menaruh piring itu ditempat cuci piring tanpa mencucinya, toh tidak akan dimarahi
Didepan rumah sudah ada ojek online yang tadi dia pesan
Ojol memberikan helm, Mecca menerima dan memakainya setelah itu dia langsung naik dan motor melaju dijalan raya
Dingin sekali, untungnya Mecca menggunakan baju panjang yang bahannya hangat
Motor berhenti didepan rumah sakit besar, untuk apa Mecca kesana?
"Makasih"
Mecca berbalik dan menatap rumah sakit itu, dia terlihat menghela napas panjang "menjemput kehidupan"
KAMU SEDANG MEMBACA
MECCA [SELESAI]
Teen Fiction[ MECCA (versi 1) ] "𝓢𝓮𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰 𝓻𝓮𝓶𝓪𝓳𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓽𝓪𝓴𝓭𝓲𝓻𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪" ♪ ♪ ♪ "Gue gak bodoh. Hanya menunggu waktu untuk tidak lagi cinta dia" ~Mecca Althesya Tamarani ♪ ♪ ♪ Genre : fiksi remaja : first sto...