♪ ♪ ♪
"Hampir bahagia, hanya tinggal lewati setumpuk luka"
♪ ♪ ♪
"Ray" panggil Mecca
Ray yang masih menangis itu langsung diam tapi tidak berbalik menatap Mecca
"Ray, hadap sini" Mecca menarik tangan Ray agar menghadapnya tapi Ray bersikeras menolak
"Hadap sini dulu Ray, jangan buat gue emosi."
Ray tetap pada posisinya
"Ray!"
Mecca menarik tangan Ray kuat lalu mengangkat wajah Ray agar tak tertunduk membuatnya bisa melihat Ray yang menangis
Dia menghela napas dan menghapus sisa air mata Ray "kenapa nangis, hm?"
Ray hanya menggeleng
Diam, kedua makhluk sosial itu saling diam hingga salah satunya bersuara
"Pulang sana" usir Ray
"Lo ngusir nih?"
"Iya, sana pulang" Ray mengibas ngibaskan tangannya mengusir Mecca
"Yaudah, gue balik ya..?"
Ray langsung menahan tangan Mecca yang hendak pergi "ih kok beneran pergi sih.." ucapnya sedikit kesal
"Kan tadi disuruh pergi, ya udah gue pergi lah"
"Jangan, sini aja"
♪ ♪ ♪
Ujian sudah selesai dan sekarang seakrang har pembagian raport
Mecca menatap Faura yang berada dikerumunan demi melihat namanya ada atau tidak dikertas yang tertempel dimading, Mecca mah nanti saja tunggu sepi
"Yeyyy!!" Faura berteriak histeris
"Kenapa sayang??" Tanya Alvin
"Aku lulus terus namaku masuk sepuluh besar dong.."
"Waaa.. kamu liat namaku gak?"
Faura memutar bola matanya "Kamu mah dua puluh ke bawah, kan kamu goblok sayang"
"Ih jahat banget, tapi bener sih, udah lah gak usah ngurusin gituan, kekantin yuk yang?" Ajak Alvin dan Faura mengangguk, keduanya berjalan beriringan menuju kantin
Mecca yang sedari tadi melihatnya itu merasa jijik, apa tadi katanya? Sayang? Sangat menggelikan baginya
Yang Mecca pikirkan sekarang adalah prom night, bukan masalah baju apa yang akan ia pakai tapi soal Lino, Ray dan pilihan
"Kantin aja yuk Ka, gabut banget disini" ucap Ray yang berada disampingnya
Mecca mengangguk "yuk"
"RAYY!!"
"Eh.. kenapa sayang?" Tanya Ray melihat beberapa siswi menghampirinya
"Nanti malem kamu pake baju warna apa? Biar kita kembaran gitu kan" ucap salah satunya
Mecca berdiri disamping Ray dengan mulut terkunci, tangannya bersedekap dada memperhatikan mereka
"Eum.. apa ya? Kamu mau pake warna apa emang?" Tanya Ray
KAMU SEDANG MEMBACA
MECCA [SELESAI]
Novela Juvenil[ MECCA (versi 1) ] "𝓢𝓮𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰 𝓻𝓮𝓶𝓪𝓳𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓽𝓪𝓴𝓭𝓲𝓻𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪" ♪ ♪ ♪ "Gue gak bodoh. Hanya menunggu waktu untuk tidak lagi cinta dia" ~Mecca Althesya Tamarani ♪ ♪ ♪ Genre : fiksi remaja : first sto...