31. jadian?

65 6 0
                                    

♪♪♪

Menyapa dan hilang..
Terbit tenggelam..
Bagai pelangi..
Yang indahnya hanya sesaat..

♪ ♪ ♪

"Kamu ke rumah sakit, Mecca. Tadi Ray waktu mau berangkat sekolah, dia kecelakaan" ucap Alim disebrang sana, terdengar dia menangis

"Astaga, iya bunda, Mecca kesana sekarang"

"Bunda tunggu"

Tut

"Awas Zo gue mau pergi" Mecca mendorong Rezo agar menyingkir, Rezo berdecak sebal

Mecca bergegas mengganti pakaiannya dikamar mandi dengan celana panjang dan baju panjang, menyambar tas ponsel dan kunci motornya

Mengendarai motornya sesuai aturan, bagaimana pun paniknya Mecca harus tetap taat, dari pada ditilang kan keluar duit

Sampai dirumah sakit itu ia langsung masuk, membaca pesan yang dikirim Alin memberitahu ruangan nya karna Ray sudah dipindahkan dari IGD

Ceklek

Alin dan Ray sama sama menoleh, Ray tengah disuapi Alin makan

"Kebetulan ada Mecca, bunda mau kekantin rumah sakit dulu, belum sarapan" ucapnya lalu menyerahkan makanan rumah sakit itu pada Mecca

"Oh iya bunda"

Alin menghilang dibalik pintu ruang rawat, Mecca duduk dikursi samping hospital bed

"Ngapa Lo bisa kecelakaan?" Tanya Mecca sambil mengaduk aduk nasi yang bentuknya sudah seperti bubur, hambar lagi

"Mikirin Lo"

"Dih, gabut banget Lo"

"Gak, gue tuh masih mikirin gimana cara baikan lagi sama Lo, gue tuh-"

Mecca memasukkan sesendok nasi kedalam mulut Ray paksa "gak usah ngomel"

"Ih tapi serius Ka"

"Makan dulu Ray"

Mecca terus menyuapi Ray hingga makannya habis tak tersisa, Mecca mengambil minum dan memberikannya pada Ray

Ray memberikan gelas yang sudah kosong itu pada Mecca "Ka" panggilnya

"Hm?"

"Hadap sini ih"

Mecca menatap Ray "apa?"

Ray mengambil tangan Mecca dan menggenggamnya, matanya menatap Mecca serius

"Eh Ka, naikin hospital bed nya dulu dong hehe"

"Kek taik Lo" selesai menaikkan hospital bed nya, Mecca duduk dan tangannya kembali digenggam Ray

"Ka, gue.. juga suka sama Lo"

Mecca diam

"Lo suka gue dan gue suka Lo Ka, Lo mau jadi pacar gue?" Ucap Ray serius

"Gak" ucap Mecca cepat

"Why?"

"Gue gak mau pacaran sekalipun sebelum benar benar halal, pacaran itu haram dan gue gak mau so.. kita jadi sahabat, sahabat rasa pacar, Agree?"

Ray melepaskan tangan Mecca, mengalihkan pandangan kemanapun, tangannya bersedekap dada, edisi ngambek muncul

Mecca menahan tawanya "Ray, gimana? Mau gak? Gue tuh sama mama gue dari dulu gak boleh punya pacar, gimana Raynand? Berminat? Gak mau yaudah"

MECCA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang