♪ ♪ ♪
"MECCA! LO NGAPA GAK BERANGKAT SEKOLAH?!" Rifka yang baru saja sampai dirumah Mecca itu mencak mencak akibat mengetahui bahwa Mecca tidak berangkat sekolah dan malah bermanja manjaan dengan Arka si bantal kesayangannya
"Gue sakit"
Rifka berjalan mengecek suhu tubuh Mecca, normal "sakit apaan? Panas aja kagak"
"Sakit mata, pusing gue"
"Hp teros, lagi di cas tetep dimainin, banyak banyakin makan Ka, Lo akhir akhir ini agak kurusan"
"Mager"
Rifka menghela napas, memang susah yang namanya Mecca, bandel nya itu loh, makan saja tidak mau "Buruan makan terus beresin baju baju Lo, pindah kerumah mama Risa"
"Ogah"
"Heh buruan, gue mau pake rumah ini, kan mending gak usah keluar uang"
"Disini banyak setannya, gue tau Lo takut jadi gak mungkin bisa tahan" ucap Mecca
"Gue kenal, cuma bayi yang merayap diatap sama perempuan suka natap kita itu kan? Hafal gue"
"Gak anjir, nambah satu lagi"
"Apa?" Tanya Rifka penasaran
"Lo."
Rifka memukul adiknya itu dengan bantal "Setan! Buruan lah Ka"
"Hm"
♪ ♪ ♪
Mecca membawa satu koper dan satu tas besar, itu berisikan baju bajunya, hanya baju belum barang barang yang lain
Mecca menaiki mobil milik Arif, untung kakak iparnya itu mempunyai mobil. Jika tidak, mungkin Mecca tidak akan merestuinya
Sampai disana Mecca turun dan masuk kedalam, Mecca hanya membawa koper dan tas besarnya dibawa Rifka. Didalam sana ada Rezo yang duduk diruang tamu dengan kedua temannya
"Ini taruh mana Rif?" Tanya Mecca
"Kamar Rezo"
"Dih, ogah." ucap Mecca dan Rezo berbarengan
"Heh kok gitu sih Zo? Cuma sementara kok" ucap Arif
"Ya ya terserah"
♪ ♪ ♪
Hari ini hari libur dan waktunya untuk Mecca bermalas malasan, tidak keluar dari kamar milik Rezo
"Arka, gue pengen pergi dari sini deh, enaknya pergi ke mana ya?"
"Huh.. laper" Mecca bangkit dan berjalan keluar menuju meja makan
Pagi pagi seperti ini pun tiga setan rumah Risa sudah berkumpul padahal baru jam delapan
Risa mungkin sedang keluar karna Mecca tidak menemui keberadaannya dan papa Rezo pasti sedang bekerja
Rifka dan Arif juga sudah pindah sejak kemarin
Mecca membuka tutup saji dan tidak ada makanan "ini makan apaan? Angin?" Mecca beralih membuka lemari atau apapun yang biasa digunakan untuk menyimpan makanan
"Rezo, makanannya mana?!" Teriak Mecca agak kencang, yang penting bisa didengar
"MASAK SENDIRI"
"Sialan!"
Mecca membuka lemari pendingin dan mendapati sayur sayuran hampir lengkap didalam sana
"Masak apaan?" Gumamnya "masak nasi goreng aja deh, paling mudah"
KAMU SEDANG MEMBACA
MECCA [SELESAI]
Ficção Adolescente[ MECCA (versi 1) ] "𝓢𝓮𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰 𝓻𝓮𝓶𝓪𝓳𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓽𝓪𝓴𝓭𝓲𝓻𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪" ♪ ♪ ♪ "Gue gak bodoh. Hanya menunggu waktu untuk tidak lagi cinta dia" ~Mecca Althesya Tamarani ♪ ♪ ♪ Genre : fiksi remaja : first sto...