8. persiapan pesta

120 26 2
                                    

♪ ♪ ♪


"Sekarang asik ya? Gatau kedepannya gimana."
~Gakadanama

♪ ♪ ♪

Ray, Mecca dan Ilham sampai dirumah Ray, mereka masuk Mecca menuju dapur untuk memberi pesanan yang diminta Alin

"Ini Bun, maaf tadi lama soalnya Mecca beli kado buat Nabil juga" ucap Mecca sembari menaruh bungkusan kresek di meja

"Iya gapapa" jawabnya

"Oh ya, Nabil dimana Bun?" Tanya Mecca

"Dia tidur dikamar"

Mecca mengangguk "yaudah kalo gitu Mecca mau kedepan ya Bun" Aline mengangguk

Mecca berjalan menuju keruang tv untung mencari Ray dan meminta izin meminjam kamarnya ketika membungkus kado, jika diruang terbuka takutnya tiba tiba Nabila bangun dan mengetahui isi kadonya kan gawat

Mecca sampai diruang tv, Ray tak ada beralih ke teras rumah, Ray pun tak ada, Mecca sudah kemana mana tapi tetap tak menemukan Ray, akhirnya ia menuju ke kamar Ray

Ceklek

Dan... Si pemilik ada didalam, rasa ingin mengumpat yang Mecca punya memuncak tapi ia tahan karna ingat masih berada dirumah orang lain

"Ray gue bungkus kado disini ya, kalo diluar takut takut si Nabil muncul" ucap Mecca masih berada di ambang pintu

Ray menoleh dan mengangguk "yaudah masuk aja"

Mecca berjalan masuk dan duduk di karpet bulu bulu, sengaja pintu tak ia tutup rapat

Dengan telaten Mecca membungkus kado dengan rapi, Ray turun dan menghampiri Mecca, duduk disampingnya

"Cuma satu Ka? Lah yang putih itu?" Tanya Ray

Mecca menoleh ke arah Ray sekolah lalu melanjutkan kegiatannya kembali "Ya satu lah.. yang itu untuk gue, kalo dikasih ke Nabil juga masih kegedean"

Ray hanya menanggapi nya dengan ber-oh ria

♪ ♪ ♪

Alleta, Gibran, Niko dan Iyan tengah berada di kamar milik Gibran, mereka tengah membungkus kado

"Ini gimana sih, gue gak pernah bungkus ginian" kesal Niko

"Mau gue bantuin gak?" Tawar Alleta

"Jangan! Nanti yang ada kado Lo rusak kalo sama ni orang" sindir Gibran

"Ye.. Lo ngeraguin gue? Gini gini gue juga.... Kagak bisa hehe" kata Alleta diakhiri cengengesan

"Nahkan"

"Kan sepenting gue lebih bisa dari Lo" Alleta ngegas

"Bo.do.a.mat!" Kata Gibran menekan setiap kata

"Selesaiii" seru Iyan membuat semua menoleh ke arahnya

"Wih.. kok Lo bisa si Yan?" Tanya Niko

"Yabisa dong.." bangga Iyan sambil menepuk nepuk dadanya

"Suruh aja temen Lo yang bungkus semua ini" kata Alleta

"Bener juga, Lo aja Yan yang bungkus ni kado kado" ucap Gibran

"Berani berapa?" Tanya Iyan

"Yaelah pelit amat Lo sama temen sendiri" kata Niko

"Harus dong"

MECCA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang