♪ ♪ ♪
"Udah biasa, jadi terbiasa, ya biasalah"
♪ ♪ ♪
Bruk
Mecca maupun Andum sama sama menoleh kesumber suara, disana Alleta jatuh tersungkur akibat didorong Alvin
"Aduh.." ringis Alleta mendapati sikunya terluka oleh batu dan kakinya yang mengeluarkan darah akibat beling
Mecca dan Andum bangkit lalu menghampiri Alleta yang masih duduk menunduk
"Lo nguping ya?" Tanya Mecca
"Gak kok, gue jatoh"
"Kalo Lo semua? Nguping kan?" Tanya Mecca pada yang lain
"Gak kok, gue ngintip bukan nguping, ya gak Gey?" jawab Alvin, Geysha mengangguk membenarkan
Andum berjongkok membantu Alleta berdiri "ke uks aja yuk?" Ajak Andum dan Alleta hanya mengangguk "gue ke uks" ucapnya lalu pergi bersama Alleta
"Udah lah kita pergi aja, udah gak asik" ajak Tio menggandeng Geysha pergi dari sana. Alvin cengo menatapnya, dirinya akan jomblo sendiri gitu? Pikirnya
"Nih Ka hp Lo, maafin gue ya Ka"
Mecca menerimanya dan berlalu pergi dari sana tanpa sepatah kata pun diikuti Ray
"Udah Ra gak usah nangis, palingan besok Mecca udah maafin Lo" ucap Alvin menghapus air mata Faura "gue duluan ya" ucap nya lalu ikut melenggang pergi
"Ka" panggil Ray, keduanya berada didalam kelas, Ray duduk dihadapan Mecca
"Hm?"
"Alleta suka sama Andum?" Tanyanya
"Iya, kenapa? Lo cemburu? Lo suka sama Andum?" Tanya Mecca ngawur
"Ngawur Lo"
"Ahaha sans mas Ray sayang, ngapa emang?"
"Aduh Ka, gue baper nih tanggung jawab Lo" Ray mengipasi wajahnya yang panas
"Tanggung jawab? Gas lah, ayo nikah, Lo jadi suami kesatu nyata gue tapi kalo keseluruhan sih Lo ke lima ratus plus"
"Gila"
Mecca mengusap lembut pipi Ray "Aku gila karna mu, bhaha" ucapnya diakhiri tawa
"Ahaha anjir"
"Kapan Lo peka ya Ray? Kalo gue jujur, apa reaksi Lo bakal sama kaya Andum?"
"Kalo gue ngungkapin perasaan gue, apa Lo akan ilfil? Atau bahkan benci?"
♪ ♪ ♪
"Awss.. pelan pelan Ndum.."
"Iya, sakit banget? Hm?"
"Gak usah pake hm juga anjir!! Gak kuat gue lama lama" jerit Alleta dalam hati
Andum tengah mengobati kaki dan siku Alleta di dalam uks, tadi sewaktu mereka masuk didalam tidak ada petugas uks jadilah Andum sendiri yang harus mengobatinya
"Iya, sakit banget" ucap Alleta dilebih lebihkan, sebenarnya sakitnya hanya biasa saja tapi sekali kali mencari kesempatan dalam kesempitan tidak papa kan?
Setelah membersihkan luka Alleta, Andum membungkus luka kaki Alleta dengan kasa
"Selesai juga akhirnya" gumam Andum
Alleta tersenyum "makasih Ndum" ucapnya dan dibalas deheman oleh Andum
Keduanya diam, Alleta yang takut salah jika memulai percakapan dengan Andum dan Andum yang tidak pandai memulai obrolan
KAMU SEDANG MEMBACA
MECCA [SELESAI]
Tienerfictie[ MECCA (versi 1) ] "𝓢𝓮𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰 𝓻𝓮𝓶𝓪𝓳𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓽𝓪𝓴𝓭𝓲𝓻𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪" ♪ ♪ ♪ "Gue gak bodoh. Hanya menunggu waktu untuk tidak lagi cinta dia" ~Mecca Althesya Tamarani ♪ ♪ ♪ Genre : fiksi remaja : first sto...