♪ ♪ ♪
"Ra.ha.siiiaaa"
♪ ♪ ♪
Alleta dan tiga kunyuk nya sudah sampai dimall dan niatannya akan membelikan kado pakaian atau aksesoris
Mereka berjalan masuk ke dalam mall, memang mereka baru sampai dan baru mau masuk
Alleta mengedarkan pandangannya siapa tau ada orang yang ia kenal, dan benar saja ia menemukan orang yang sangat ia kenali, Faura dan... Rangga tengah berada di salah satu Kedai penjual ice cream
Alleta segera menarik tangan Gibran menghampiri Faura diikuti Niko dan Iyan
"Hai Faura bebeb akyuh, kita ketemu" ucap Alleta dengan nada dilebai lebaikan
Faura menoleh dan terkejut "Alleta, Lo ngapain disini?"
"Nemenin tiga bocah kunyuk beli kado, kenapa? Gak boleh" kata Alleta
"Oh ya gapapa"
"Yaudah gue duluan ya" pamit Alleta, Faura mengangguk lalu Alleta pergi dengan tiga kunyuknya
Menelusuri setiap tempat pakaian yang bagus atau tidak supaya mendapatkan yang terbaik, soalnya Alleta itu kalo gak dapet yang dia mau bakal kepikiran terus bahkan sampe kebawa mimpi, agak lebay memang tapi itulah kenyataannya
Alleta berhenti "disini kan?" Tanyanya
"Iya terserah, yang penting kakak yang pilihin" jawab Gibran dengan cengiran
"Yaudah yuk masuk" ajaknya, ketiganya mengangguk dan mengikuti langkah Alleta kemanapun
Tak lama berkeliling Alleta berhenti di depan salah satu pakaian "ini bagus" ucapnya berbinar, Gibran, Niko dan Iyan yang tak mengerti apa apa hanya mengangguk saja
"Tapi.. temen mu seberapa tingginya nih" tanya Alleta
Alleta menatap Gibran, Gibran menggeleng kemudian menatap Niko ia pun menggeleng, dan menatap Iyan
"Kayanya segini gue deh kak" ucap Iyan sambil mengarahkan tangannya seperti menunjukkan tingginya di atas telinga"Oke, yang ini kegedean jadi cari yang lain aja ya" semua mengangguk lagi
Saat sedang memilih milih, ada orang yang berdiri di samping mereka berempat. Mereka tak menghiraukan hingga suara seorang anak kecil yang membuat mereka menoleh
"Kak Ka mau beli kado Kak Nabila?" Tanya Ilham
Mecca yang tadi memilih baju menoleh ke arah Ilham yang berada di gendongan Ray "iya, kamu gak kasih kado Kak Nabil?"
Gibran menoleh ketika mendengar suara yang tak asih, sangat tidak asing "kak Mecca" pekik Gibran sedikit keras, untung saja tak ada yang menoleh ke arah mereka
Mecca, Alleta, Ray, Ilham, Niko, dan Iyan menoleh bersamaan dan terkejut, tetapi tidak dengan Niko, Iyan dan Ilham
"Loh Mecca" kata Alleta masih dengan wajah jeleknya
"Aduh mampus gue, siap siap aja jadi bahan gibahan" batin Mecca
"Lo bilang mau lanjutin ngelukis, kok malah kesini Ka?" Tanya Alleta
"Iya, gue tadi mau lanjutin eh malah diajakin Ray untuk beli bahan bahan kue yang di suruh sama bundanya" ucapan Mecca tak bohong kan?
"Oh..... lah bahan bahan kue kenapa Lo malah ketempat baju?" Tanya Alleta bingung
SIAL
"Kenapa gue gak kepikiran si ogeb" batin Mecca
"Iya tadi itu gue mau sekalian beli kado" kata Mecca
KAMU SEDANG MEMBACA
MECCA [SELESAI]
Ficção Adolescente[ MECCA (versi 1) ] "𝓢𝓮𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰 𝓻𝓮𝓶𝓪𝓳𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓽𝓪𝓴𝓭𝓲𝓻𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪" ♪ ♪ ♪ "Gue gak bodoh. Hanya menunggu waktu untuk tidak lagi cinta dia" ~Mecca Althesya Tamarani ♪ ♪ ♪ Genre : fiksi remaja : first sto...