♪ ♪ ♪
Malam ini Mecca tengah berbaring di kasurnya dengan memainkan ponselnya, sedang melihat lihat akun sosmednya
Tiba tiba ponselnya berdering menandakan ada yang menelfonnya, eh vc
Agasha✌🏻(Shasha embul/gas elpiji)
Dengan segera Mecca mengangkatnya
"Ngapa Gas?""Gapapa hehe"
"Hadehh gabut sekali"
"Besok pulang sekolah ya Ka? Gue jemput di depan sekolah Lo"
"Ha? Oh oke oke, emang Lo sekolah dimana?"
"Di SMA Prakasa"
"Wah gilaaaa gak selevel kita"
"Hah? Kenapa gitu?"
"Yaiyalah, tu sekolah kan isinya holkay semua sedangkan gue mah apa atuh"
"Gaboleh gitu lah, semua orang itu sama gak ada beda."
♪ ♪ ♪
Ditempat lain terdapat seorang lelaki yang berdiri di balkon kamarnya sambil menghadap ke langit, dia Ray
"Ngapain ya enaknya?" batin Ray bertanya "telfon Mecca lahh" lanjutnya
Ia merogoh ponselnya di didalam saku celananya, mencari kontak Mecca lalu menghubunginya
Rasa Mecca.
Sedang berada dalam panggilan lain
Ray mengerutkan kening "sama sapa dia malem malem gini? Ohh mungkin sama Alleta Faura" gumamnya masuk kedalam kamarnya
♪ ♪ ♪
Pukul setengah sebelas malam Mecca baru selesai dengan acara vc vcannya dengan Agas
Ia melihat ponselnya sekitar setengah sepuluh Ray menelfonnya, ia memilih untuk menelfonnya balik siapa tau ada yang penting
R »رَيْ«
Panggilan tersambung
"Halo Ka ngapa?"
"Gue yang tanya sama Lo tadi ngapain nelfon? Maaf tadi gabisa angkat soalnya lagi vidcall an sama temen"
"Iya gapapa, tadi itu Ilham mau nelfon Lo katanya" berbohong kamu Ray
"Ohh sekarang Ilhamnya mana? Udah tidur ya?"
"Iya, yaudah gue matiin ya?"
Tut
"Ihh.. enaknya ngapain ya?? Eumm makan aja deh" katanya lalu langsung bergegas menuju dapur
Mecca mengambil dua piring dua sendok dan satu gelas, kenapa dua? Kan mamanya membuat bubur kacang hijau juga memasak nasi jadi nanti satu piring bubur dan satunya piring nasi, lalu kembali kekamar dengan beban yang dibawanya
Setelah makan selesai rasanya perut Mecca akan meledak sebentar lagi, soal piring ia biarkan di atas nakas karna mager, gini nih waktu yang tepat untuk baca wattpad
♪ ♪ ♪
Mecca berangkat bersama Alleta dengan Mecca yang memaksa, kalo Mecca mengendarai sepeda motornya bagaimana nanti saat Agas menjemputnya?
"Udah mbak stop disini aja" Mecca menepuk pundak Alleta saat sudah berada di gerbang
Sitt
Dug
KAMU SEDANG MEMBACA
MECCA [SELESAI]
Ficção Adolescente[ MECCA (versi 1) ] "𝓢𝓮𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰 𝓻𝓮𝓶𝓪𝓳𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓽𝓪𝓴𝓭𝓲𝓻𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪" ♪ ♪ ♪ "Gue gak bodoh. Hanya menunggu waktu untuk tidak lagi cinta dia" ~Mecca Althesya Tamarani ♪ ♪ ♪ Genre : fiksi remaja : first sto...