♪ ♪ ♪
"Ternyata tak semua mencintai dalam diam memiliki end yang sama"
♪ ♪ ♪
Mecca dan Agas tiba memasuki rumah yang menurut Mecca sangat waww, bagaimana tidak rumah ini mungkin empat kali lipat dengan rumah Mecca, padahal bagi Mecca rumahnya sudah besar
"Gila Gas besar amat rumah Lo" Mecca terus saja berdecak kagum apalagi saat melihat dalamnya, uh rasanya Mecca ingin tinggal disini saja tapi sadar diri lah cuk ini rumah orang-_-
"Gak lah biasa aja, kecil kok" si Agas kayanya butuh apa gitu biar bisa ngeliat dengan jelas
"Mamii" suara Agas menggema di seluruh ruangan karna rumah yang begitu besar juga sepi ini
"Iya sayang mami didapur"
"Ayo" Agas menarik Mecca menghampiri maminya yang sedang mencuci buah buahan segar, kalo dirumah Mecca disediain buah kaya gitu mungkin langsung lenyap sekejap dimakan Mecca
"Mami mami lagi ngapain ini Agas pulang bawa mantu, ehh Mecca maksudnya" Mecca memutar bola matanya, biar lah orang halu
"Oh ini Mecca" katanya sambil menyalami tangan Mecca
"Iya Tante" dag dig dugnya kaya mau ketemu camer aja deh
"Kok mirip Nury?" Tanya Ayana_mami Agas
Mecca terkejut "aku emang anaknya Nury Tan, gimana Tante tau?" Tanya Mecca
"Lho Tante ini temennya"
"Mami ngomong dulu aja sama Mecca, Agas mau kekamar sebentar" kata Agas mendapat anggukan kepala Mami
Mecca dan mami Ayana melanjutkan berbincang diruang tamu
"Eh terus gimana keadaan Nury? Masih sering keluar masuk rumah sakit?" Tanya Ayana, mama Mecca memang sering keluar masuk rumah sakit bisa dibilang langganan. Mungkin sekitar setahun dua kali, Nury mengidap penyakit diabetes kering, penyakit itu hinggap di tubuh mama Mecca sejak Mecca masih kecil atau mungkin umur penyakit itu sekarang sudah sekitar 13 tahun an. Jika orang bilang penyakit diabetes hanya bertahan paling lama lima tahun, tapi buktinya Nury masih bisa berdiri tegap hingga sekarang
"Belum lagi sih Tan, terakhir kayanya sekitar delapan bulan lalu" jawab Mecca
"Oh ya semoga gak masuk masuk lagi ya, ini buahnya dimakan Ka gapapa"
"Iya Tante nanti aja"
♪ ♪ ♪
"Woi No" panggil seorang perempuan membuat Lino menoleh
"Apa?"
"Lo kenal Mecca? Ngapain Lo nyariin dia?" Tanya perempuan itu penasaran
Lino menghentikan acara merokoknya dan menatap ke Shena, ya perempuan itu adalah Shena, Shena sepupu Lino
"Apa urusannya sama Lo?" Sewot Lino
"Gapapa tanya aja" Shena memilih berdiri disamping Lino, kini mereka berada di balkon kamar Lino. Shena sengaja kerumah Lino hanya ingin membahas masalah ini
"Gue udah dari lama suka sama Mecca, waktu gue bilang sama dia terus dia tolak gitu aja, kesel sih tapi gapapa gue tetep suka sama dia tapi dia suka sama Ray" ucap Lino
"Lo suka sama Mecca? Mecca suka sama Ray? Kok gue baru tau?" Shena bertanya. Lo emang bodoh Shen
"Udah lama, udah sekitar delapan tahun mungkin"
"Gila anjir, terus kok Lo bisa tau?" Tanya Shena
"Gue tau, dulu dia sering ngeliatin Ray diem diem terus.. ya pokoknya gitu deh abis itu gue tanya dia suka gak sama Ray? Awalnya dia gak ngaku gue bilangin kecurigaan gue kan ya terus akhirnya dia ngaku, waktu itu dia masih kelas delapan gue sembilan" jelas Lino
KAMU SEDANG MEMBACA
MECCA [SELESAI]
Novela Juvenil[ MECCA (versi 1) ] "𝓢𝓮𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰 𝓻𝓮𝓶𝓪𝓳𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓽𝓪𝓴𝓭𝓲𝓻𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪" ♪ ♪ ♪ "Gue gak bodoh. Hanya menunggu waktu untuk tidak lagi cinta dia" ~Mecca Althesya Tamarani ♪ ♪ ♪ Genre : fiksi remaja : first sto...