20. Rifka-Arif

73 6 3
                                    

♪ ♪ ♪

"Satu persatu orang menjauh tapi selalu digantikan oleh seseorang yang baru, yang lebih baik"
~Mecca Althesya Tamarani

♪ ♪ ♪

Hari ini libur, Mecca berada dikamar nya dengan Alleta yang sejak subuh sudah berada dirumahnya, main katanya

Dan sedari subuh hingga sekarang pukul tujuh lebih dua puluh lima menit Alleta tak henti hentinya mengoceh

Mecca jujur bahwa dia sudah tidak kuat, siapapun tolong "stop deh Ta"

"Hehe gue kan cuma cerita" Alleta malah menampilkan senyum tanpa dosa

"Cerita Lo panjang banget tau gak"

"Gak tau sih gue" Mecca memutar bola matanya

"KA ADA FAURA TUH!!" Teriak Rifka dari kamarnya, kamar Rifka berada dibawah jadi kedengaran

Mecca dan Alleta bangkit lalu berjalan menuju pintu utama, membukanya dan mendapatkan Faura yang menjinjing satu keresek besar, pasti cemilan

"Apa?"

"Main, boleh gak?"

"Masuk"

Ketiganya kembali kekamar Mecca, baru saja Mecca akan merebahkan dirinya dikasur teriakan Rifka lagi lagi terdengar

"MECCA BUKAIN LHO ITU!!"

"UDAH GUE BUKAIN ARIF!"

"BUKAIN LAGI!! ADA YANG KETUK PINTU LAGI!"

Mecca heran deh kadang kadang sama Rifka, padahal jelas jelas kamar Rifka lebih dekat dengan pintu utama dibanding kamarnya

"BUKAIN MECCA!!"

"GUE LAGI JALAN ARIF!!"

Mecca berjalan santai menuju pintu walaupun orang diliat sudah mengetuknya terus menerus

Kata Mecca mahh 'mau bertamu berarti harus mau tanggung resikonya' yang dimaksud dengan resiko itu ya seperti ini, Mecca yang lambat membukakan pintu

Ceklek

Seharusnya Mecca tidak membukakan pintunya karna yang kini terpampang orang yang Mecca tidak kenali

"Ada apa ya?" Tanya Mecca sopan

"Kita semua kesini mau ketemu Rifka sama papa kamu, ada?" Tanya seorang wanita yang sudah berumur

"Ada, nanti dipanggilin, silahkan masuk dulu" Mecca mempersilahkan semua orang itu masuk, terdapat empat orang dengan satu perempuan dan tiga lelaki seperti sebuah satu keluarga juga membawa buah buahan, pakaiannya pun couple rapi

Mecca berjalan menghampiri Rifka "Arif, tuh nyariin Lo"

"Siapa?"

Mecca menggeleng "gak kenal" katanya lalu berlalu untuk menghampiri papanya yang kini berada dihalaman belakang memberi makan burungnya

"Pa"

"Apa?"

"Orang nyariin"

"Siapa?"

"Gak kenal"

"Yaudah nanti"

Mecca mengangguk lalu melenggang pergi kembali menuju kamarnya

"KA SINI!!" Teriak Alleta tapi tak membuat Mecca panik, ia tetap berjalan seperti biasa walau orang diruang tamu tadi sudah beralih tatapan kearahnya

MECCA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang