42. Amoray ๑•ᴗ•๑

43 2 0
                                    

♪ ♪ ♪

"Gagal, coba lagi
Salah, perbaiki
Terpuruk, bangkit lagi
Tapi, jika kamu menyerah, maka semua selesai"

♪ ♪ ♪

Akhir akhir ini kondisi Ray semakin memburuk saja tapi dia memaksakan diri keluar dari rumah diam diam agar bunda nya tidak memarahi

Sebelum sebelumnya Ray tidak pernah mengalami gejalanya tapi mungkin memang sudah lama jadi gejala gejala itu mulai bermunculan

Ray berhenti berjalan kala melihat sepasang remaja yang duduk berdua dikursi taman

Seorang cowok memberikan gantungan kunci pada pacarnya

Itu dia, Ray mempunyai ide baru, dia segera pergi dari sana dan menuju suatu tempat

Mecca lari pagi ini, karna kata orang orang lari pagi itu menyehatkan

Lelah rasanya, Mecca memutuskan untuk beristirahat sejenak dengan duduk ditempat duduk agak jauh darinya

Meneguk minuman yang dia bawa sendiri

Meluruskan kakinya agar tidak sakit nanti nya, mengusap keringat yang bercucuran di dahi nya, baju bagian belakangnya pun ikut basah

"Huft.. capek"

♪ ♪ ♪

Ray membayar pesananya "ini mbak, sisanya ambil aja" ucapnya lalu pergi dari sana

Ray berjalan kearah dimana Mecca ada disana, dia tau dimana Mecca karna Mecca membuat snap pemandangan dengan tulisan 'lari pagi'

Perjalanan cukup jauh dan Ray hanya jalan kaki, setidaknya dia sempat bertemu Mecca jika sewaktu waktu pergi

Lemas sekali rasanya tidak kuat, wajahnya pun sudah putih pucat terlebih tangannya, perubahan itu sangat terlihat

Dari kejauhan sudah terlihat Mecca yang menunduk memainkan ponsel masih dengan keadaan yang sama

Ray mengembangkan senyumnya dan mempercepat langkahnya menghampiri Mecca

Duduk disamping Mecca tanpa permisi

Tanpa menoleh pun Mecca sudah tau pasti jika orang disampingnya itu adalah Ray, bagaimana bisa? Dari parfumnya Mecca sudah hafal

"Apa? Gue udah maafin Lo kok, tenang aja gue gak pendendam"

"Mecca, hadap sini" suruh Ray

Mecca menghadap Ray, dia sedikit terkejut karna wajah Ray yang pucat, bibirnya juga kering

Ray tersenyum "untuk kamu" ucapnya sembari menyerahkan boneka alpukat besar yang dia beli tadi pada Mecca

"Buat gue?"

"Iya, diterima ya? Biar kamu gak gampang ngelupain aku nanti waktu aku pergi"

Dahi Mecca berkerut "Lo mau pergi kemana? Jauh?"

Ray mengangguk "Iya, jauh, jauh banget dan kamu gak akan bisa temuin aku di mana pun"

Mecca menunduk menatap boneka itu, tersenyum samar

"Suka kan?"

"Suka kok, makasih"

"Aku namain boneka alpukatnya jadi Amoray" ucap Ray terkekeh geli, mungkin hanya dia yang tau arti dari nama itu

"Bagus"

Ray mengangguk, dia memajukan kepalanya dan menaruhnya di pundak Mecca "bentar aja"

Dug dug dug

MECCA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang