Athala update lagi nih.
Don't forget to vote and comment yaa.Happy reading
Pagi-pagi buta seorang siswi datang lagi ke bangku Athala. Menyimpan satu kotak nasi didalam laci lalu tersenyum senang. Walaupun tidak pernah dilirik oleh Athala, siswi itu melihat kakak kelasnya dari jauh saja sudah cukup membuat nya senang.
Dari arah pintu Athala masuk diikuti oleh teman-teman nya. Dia kaget melihat punggung perempuan berada di tempat nya.
"Heh! Lo ngapain di bangku gue," tegur Athala sambil melangkah kan kakinya menuju tempat cewek itu berada.
Perempuan itu lantas menoleh dan mendapati segerombolan laki-laki yang sedang ingin menghampiri nya.
Alan menatapnya lalu berkata, "Lo lagi."
Wajah nya memelas setelah mendengar pernyataan dari laki-laki berbadan tinggi itu. Semampu dia menutup kan kegugupan nya agar tidak terlihat seperti orang yang sedang tertangkap basah.
"Lo yang nyimpen kotak bekal dilaci gue kan kemarin?" tanya Athala memperhatikan perempuan didepan nya.
Mendapat pertanyaan dari Athala membuat darah perempuan itu mendesir hebat seketika. "I-iya kak. Aku cuman mau berterima kasih karena udah nolongin aku dulu di gudang."
"Itu udah kewajiban gue. Lo gak perlu repot-repot bawa bekal lagi." Kemudian Athala mengambil bekal yang dilaci meja lalu mengambil tangan perempuan itu, berniat menyimpan bekal tersebut di tangan nya.
"Sayang makanan nya bos. Sini kasih gue aja," pinta Ijal yang langsung mendapat pelototan dari Sang ketua.
"Pfttt." Bagas menahan tawanya saat melihat keadaan Ijal.
"Tawa lo!"sinis Ijal saat melihat Bagas yang tengah menahan tawanya.
"Sinis amat lo Jal. Udah kaya masker aja," ledek Nail lalu menyimpan tas nya di bangku tempat ia duduk.
Ijal menggaplok kepala Nail. Tidak keras namun menimbulkan ringisan dari Nail. "Itu sensi bego!"
"Itu lo tau," jawab nya.
"Kok jadi lo yang berantem." Reja ikut membuka suara.
"Tau nih si upik abu," balas Ijal. "Ikut-ikutan, sok asik lo jablay!" Ijal sangat senang menjahili Nail. Karena Nail sangat tidak baperan bila di ejek-ejek. Selagi masih ada batasan nya.
"Aku ada salah apa ya kak." Nail mendongak melihat Ijal.
Tidak menunggu waktu lama Ijal pun ketawa terbahak-bahak sampai lupa keadaan yang mencekam disini karena seorang murid tepergok menaruh bekal di laci Athala.
Athala memperhatikan perempuan didepan nya ini. Rambut yang berwarna hitam, terdapat sedikit poni, dan badan yang tidak terlalu terbilang tinggi.
"Nama lo siapa?" tanya nya pada perempuan itu.
"Gresia Cantika Putri. Aku kelas X IPA 2," jawab nya dengan senyuman khas nya.
"Cantik juga nih cewek," seru Ijal dalam hati.
Athala tidak ingin memperpanjang masalah ini. Dia hanya menegur perempuan itu agar tidak menyimpan bekal lagi di dalam laci nya.
"Pergi sana ke kelas lo," ujar Athala dengan nada yang biasa saja. Namun, jika didengar orang-orang bisa menyimpulkan bahwa Athala seperti mengusirnya.
Tidak ingin berlama-lama, perempuan yang bernama Gresia itupun pergi keluar kelas. Menuju kelas nya yang berada di bawah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA [END]
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] "Jadi pacar gue mau?" tanya Athala. "Gak!" ucap gadis itu. "Yakin?" balas Athala. "IYA GUE YAKIN. GUE GAK AKAN SUKA SAMA LO!" putus gadis itu lalu melanjutkan jalan nya pergi. Meninggal kan cowok yang baru saja menembak nya...