14. TOKO AKSESORIS

7.2K 331 21
                                        

It's a beautiful day
-Evan McHugh.

Happy Reading

"Ayo pergi."

Setelah mengatakan dua kata tersebut, Athala membawa Thalia ke parkiran. Thalia hanya mengikut saja, dia juga sedang free hari ini.

Menaiki motor, menyelusuri sejuk nya kota Jakarta sehabis hujan. Rasanya dingin, tetapi bagi Thalia itu sangat menyenangkan.

Athala melirik kaca spion sekilas. Memperlihatkan gadis itu di balik helm yang menutupi wajahnya, gadis itu sedang tersenyum.

Thalia lupa. Dia belum mengatakan dirinya akan dibawa kemana. "KITA MAU KEMANA ATHALA?" Karena jalanan yang cukup bising akan suara motor, gadis itu berteriak kecil.

Athala tidak menjawab. Membuat Thalia menghembuskan nafas gusar.

Tidak lama Athala memberhentikan motornya di Toko Aksesoris. Thalia turun kala motor itu berhenti. Dia menunggu Athala memarkir motornya.

Gadis itu melihat sekitarnya. Cukup sepi, Toko ini memiliki pengunjung yang tidak cukup banyak. Apa mungkin barang-barang nya mahal ya? Pikir gadis itu.

Athala menghampiri Thalia. "Temenin gue beli kado buat Bunda," pintanya.

Thalia sedikit terkejut mendengar tuturan Athala. Dan pada akhirnya dia hanya mengangguk patuh.

Mereka memasuki Toko Aksesoris, Thalia lagi dan lagi terkejut karena Toko ini sangat mewah di dalam nya. Tidak heran jika sedikit orang yang datang kesini. Mata Thalia tertuju pada gelang lucu bergambar Unicorn yang berwarna-warni. Thalia mengambil gelang tersebut kemudian melihat harganya.
Rp. 470.000. Thalia meringis melihat harganya, serta dompetnya pun menangis melihat harga seperti ini.

"Hey, ngapain disitu? Sini."

Panggilan Athala seketika membuyarkan lamunan Thalia. Dia meletakkan gelang itu dengan hati-hati. "Kita kayanya gak berjodoh Gelang," celetuk gadis itu dalam hati.

Thalia menghampiri Athala yang sedang sibuk melihat Cincin. "Bunda lo suka Cincin?" tanya Thalia.

Melihat Athala yang mengangguk membuat gadis itu paham apa yang harus dia lakukan. Thalia mendekati Athala. Sedikit mengikis jarak mereka karena tempat Cincin itu tepat berada di mana Athala berdiri.

"Yang ini kayanya bagus," tunjuk Thalia pada satu Cincin berwarna keemasan. Cincin nya sangat elegan. Namun, kelihatan mewah. "Gak terlalu ribet bentuknya" tambah Thalia.

Athala tersenyum, tidak sia-sia dia membawa gadis itu untuk ikut dengannya. Tanpa basa-basi Athala memanggil pegawai Toko. "Permisi, tolong bungkuskan saya ini" kata nya pada pegawai tersebut. "Dan jangan sampai lecet. Itu buat Mama tercinta saya."

Pegawai itu hanya terkekeh mendengar ucapan Athala. Lalu dia menjawab, "Baik. Kalau begitu Kakak sudah bisa melakukan pembayaran dikasir ya."

Saat mereka ingin berjalan. Tiba-tiba Thalia meringis. "Tunggu!" tegur Thalia.

Kening Athala mengerut, seolah mengisyaratkan Kenapa?

"Gue kebelet. Kalau lo udah selesai bayar, nanti tunggu gue di parkiran," ucap Thalia lalu melesat ke arah Toilet.

"Oke."

ATHALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang