Marry You Daughter
-Brian McknightHappy Reading
Tepat di hari ini, kedua orang yang Athala banggakan dan sayangi, mereka telah menjalin hubungan pernikahan yang ke-18 Tahun. Banyak suka dan duka yang telah mereka lewatkan.
Semuanya dimulai dari nol. Di dunia ini tidak ada yang ringkas. Seperti itu juga Bunda Athala dan Rivano Saputra Abraham.
Mereka sama-sama melewati banyak rintangan hingga sampai di detik ini. Karena hubungan yang tidak direstui oleh orang tua, menjadikan hubungan mereka pernah renggang sampai batal nikah. Tetapi dengan kekuatan cinta, mereka bisa bersama-sama hingga kini.
"Bun, Athala jemput temen dulu ya. Kasian dia gak ada yang antar," ucap Athala meminta izin kepada Bunda yang kini sedang di dandani.
"Emang siapa yang mau dijemput?" sahut Bunda.
"Thalia," jawab Athala.
Thalia memang sudah bilang di chat kalau dirinya tidak ada yang antar. Dan perempuan itu juga sudah bilang bahwa orang di rumahnya pergi ke luar kota.
Bunda mengangguk setuju. "Oke kalau begitu. Kamu yang hati-hati bawa mobilnya."
"Siap Bundaku yang cantik!" sahut Athala meninggalkan tempat itu.
Athala mengeluarkan mobilnya dari garasi dan siap untuk menjemput sang calon pacar.
Rumah Thalia tidak jauh dari rumah Athala. Jika jalan kaki dapat memakan waktu 15-20 menit. Lain halnya dengan naik kendaraan. Biasa 5 menit saja sudah sampai.
Athala tiba di rumah Thalia. Rumah itu cukup sepi, Thalia sudah berdiri di luar memakai gaun berwarna putih. Sangat cantik.
Thalia lalu mendekati mobil Athala dan mengetuk kaca pintu mobil itu. "Hai," sapa nya.
Athala kemudian menurunkan kaca mobil dan sangat tertegun melihat kecantikan wajah Thalia. Perempuan itu memakai make up yang netral, tetapi itu yang membuat nya sangat cantik seperti pada malam ini.
"Kenapa? Jelek ya?" tanya Thalia seraya memperhatikan Athala yang sedang melamun menatap dirinya.
"Cantik gini kok di bilang jelek," sahut Athala tanpa sadar.
Thalia tidak membalasnya lagi. Gadis itu lalu masuk ke dalam mobil sport Athala.
Selama di perjalanan tidak ada perbincangan. Mereka berdua menyelusuri Jakarta di malam hari.
Thalia merasa canggung dengan suasana ini. Lantas Thalia menoleh menatap Athala yang tengah sibuk menyetir mobil.
"Udah banyak yang dateng?" celetuk Thalia.
"Pas gue jemput lo masih sepi. Gak tau kalau sekarang," ujar Athala.
Thalia hanya mengangguk mengerti.
***
Mobil Athala akhirnya tiba di pekarangan rumahnya. Memarkirkan dan turun dari mobil. Setelah turun Athala tak lupa membukakan pintu mobil untuk Thalia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA [END]
Roman pour Adolescents[Follow sebelum membaca] "Jadi pacar gue mau?" tanya Athala. "Gak!" ucap gadis itu. "Yakin?" balas Athala. "IYA GUE YAKIN. GUE GAK AKAN SUKA SAMA LO!" putus gadis itu lalu melanjutkan jalan nya pergi. Meninggal kan cowok yang baru saja menembak nya...