25. RUMAH ATHALA

5.4K 277 56
                                    

HAPPY 3K READERS ATHALA!!!

Yukkk bisa yuk sampai 10k. Aamiin...

Bantuin aku yaa, dengan bagiin ke temen-temen kalian untuk ikut bacaaa!

Thank you so much guys <3

Happy reading

Shaka Zergino Derlangga:
Thal.
Udah liat akun lambe?

Thalia Ivanka Elizabeth:
Iya, udh Ka.

Shaka Zergino Derlangga:
Pak Rivano manggil kita Thal.

Thalia yang sedang maskeran pun lantas melotot saat membaca pesan Shaka.

Thalia Ivanka Elizabeth:
HAH?!
CUMA KRNA GITU DOANG KITA DI PANGGIL?


Shaka Zergino Derlangga:
Bukan cuma buat itu. Tapi buat soal olimpiade kita nanti.

Thalia Ivanka Elizabeth:
Di panggil kmn emgnya?

Shaka Zergino Derlangga:
Ke rumahnya skrang. Krna kalau besok dia gak ada waktu.
Gue jemput.

Thalia Ivanka Elizabeth:
Okay.

Thalia langsung bergegas untuk mencuci muka. Ia pun memilih baju yang akan ia pakai untuk malam ini. Akhir ini cuaca sangat dingin karena curah hujan yang cukup lebat. Thalia memutuskan untuk memakai Hoodie berwarna hitam dan celana jeans. Gadis itu tidak perlu berbelit-belit mencari baju.

Setelah itu, Thalia berjalan ke meja rias. Ia mengambil liptin lalu mengoleskan ke bibir tipisnya. Dan tidak lupa untuk memakai bedak tabur di wajah Thalia. Wajah Thalia cukup sensitif terhadap make-up. Yang menjadikan dirinya hanya cocok pada satu bedak, yaitu bedak tabur bermerek pigeon. Tentu diumur yang belum menginjak 17 tahun Thalia masih cocok menggunakan bedak tersebut.

Dirasa telah siap akhirnya Thalia keluar kamar. Di ruang tamu sudah ada Tasya yang menonton tv dan Thania yang sudah memegang botol susu ditangannya. Anak kecil itu sangat enteng jika meminum susu.

Thalia lalu berjalan menghampiri Tasya.

"Mama cantik," sapa Thalia seraya memeluk Tasya.

Tasya menoleh menatap Thalia. "Pasti ada maunya," balas Tasya.

"Aku mau pergi Ma," ucap Thalia.

"Pergi kemana malem-malem gini?"

"Ke rumah kepala sekolah-"

"Ah enggak. Ke rumah pemilik sekolah aku," ralat Thalia.

"Mau ngapain kamu? Sama siapa? Nanti pulangnya jam berapa?" tanya Tasya secara beruntun.

Thalia menghela nafas menghadapi sikap Mamanya. "Mau bahas soal olimpiade nanti. Aku sama ketua osis, yang pernah dateng kesini. Kalau pulang Mama tenang aja. Aku gak akan pulang maleman banget," jelas Thalia. Bukan hanya satu dua kali Tasya menanyakan hal ini. Tapi setiap Thalia meminta izin. Tasya akan menanyakan pertanyaan seperti saat ujian essay.

ATHALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang