31. TOGETHER

5.3K 272 69
                                    

AKHIRNYA AKU BISA UP PART INI!!!

BANYAK ADEGAN YANG BIKIN BAPERRR.

SEMOGA KALIAN SUKA.

JANGAN LUPA BUAT SHARE JUGA YA!

Happy reading

Hembusan angin malam menerpa kedua remaja itu. Thalia masih nyaman dalam dekapan Athala. Lelaki itu tidak keberatan sama sekali, malah terasa nyaman dalam situasi seperti ini.

Keindahan Bogor saat malam terlihat jelas dimata mereka. Pepohonan yang rindang, dan perkebunan yang dapat tercium dedaunannya.  Rencana nya Athala akan membawa Thalia pulang menuju Jakarta. Tetapi karena keadaan yang tidak mendukung, mereka tidak jadi pulang malam ini.

Athala memberhentikan motor besarnya tepat di depan sebuah gedung tua yang masih terawat baik. Laki-laki itu turun lalu membuka helm. Diikuti dengan Thalia di belakangnya.

"Kita istirahat disini dulu gak papa?" ucap Athala pelan. Jujur saja, lama-kelamaan bibirnya terasa sakit bila di diamkan.

Thalia menggeleng. "Enggak! Gak papa Athala!"

Athala terkekeh pelan. Kemudian ia mengacak pucuk rambut Thalia.

"Tapi..."

"Tapi apa?"

"Kita tidurnya dimana?" tanya Thalia.

"Di sana," ujar Athala seraya menunjuk ke atas.

Selanjutnya laki-laki itu mengambil tangan Thalia untuk di genggam. Membawa gadis itu berjalan disampingnya. Tidak ada yang dapat menganggu mereka. Jauh dari keramaian,  orang-orang sekitar, benar-benar hanya berdua saja.

Keduanya berjalan menaiki anak tangga. Gedung ini sangat tinggi, Thalia bisa membayangkan di atas seindah bagaimana. Senyuman gadis itu tidak pernah pudar saat melihat tingkah laku Athala. Ia benar-benar dijaga dengan baik.

Athala yang merasa diperhatikan pun lantas ikut tersenyum.

"Gue seganteng itu ya, sampai lo liatin terus?" tanyanya di sela-sela perjalanan.

Dengan cepat Thalia memalingkan wajahnya menghadap kedepan. Ia sekarang tertangkap basah. "Kepedean lo," celetuk Thalia.

Setelah menaiki tangga yang lumayan banyak, akhirnya mereka telah sampai di atas. Mereka disambut dengan kencangnya angin malam. Membuat rambut panjang Thalia berterbangan diterpa angin.

Langkah Athala terhenti. Laki-laki itu membuka jaket kebesarannya, dan menarik tangan Thalia. Yang ditarik pun dengan spontan berhenti. Thalia berbalik dan menatap Athala.

"Dingin," sahut Athala. Ia lalu memakaikan jaketnya kepada Thalia yang hanya memakai kaos berwarna merah muda.

"Lo sendiri? Lo cuma pakai kaos doang. Kenapa kasih ke gue?" tanya Thalia beruntun.

"Badan lo kecil. Ntar masuk angin," balasnya.

"Jangan body shaming ya Atha!"

ATHALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang