° Ten °

10.3K 1.3K 138
                                    

Sore harinya, Chenle benar-benar mampir ke kediaman keluarga Lai.  Chenle dengan begitu riang memasuki pekarangan rumah mewah tersebut, meninggalkan Ayden yang hanya memperhatikannya sembari tersenyum.

Ayden ini memang kalau bersama dengan Chenle senyum selalu tampak, entahlah.. mungkin dengan Chenle atmosfirnya terasa berbeda.

"Mamaa Juunn." Teriak Chenle ketika ia memasuki rumah besar tersebut.  Suara indah tak lama terdengar menyambutnya dengan begitu antusias.

"Ya ampun, Lele!"

Siapa lagi kalau bukan Renjun, laki-laki yang sebelas-duabelas dengan mamanya itu, maksudnya kebar-barannya sudah tersenyum lebar sembari merentangkan tangannya.

"Maahh, sorryy  Lele lupa kalo kemarin itu udah janji sama mama, Lele galau soalnya." Chenle memberut, ia jadi teringat kembali dengan Choco juga Jisung kan jadinya.

Ya maklum, kalau dengan mama nya Ayden ini bawaannya ingin bercerita terus.  Sedangkan Renjun sendiri sudah tertawa di buat oleh Chenle ini, anak muda sudah mengerti apa artinya galau ya rupanya.

"Galau kenapa sih?"

"Choco kan mati mah, kasian banget."

Renjun hanya tersenyum, mengelus punggung Chenle sebagai upaya menenangkan diri, "sekarang dia udah gak sakit lagi kan."

"Mama tau?" Chenle memasang raut wajah terkejut miliknya, daripada Mama Ayden ini tahu soal kematian Choco ini?

Renjun mengangguk, "dari mama kamu, berisik banget di grup."

Ah..

Benar!

Bisa-bisanya Chenle lupa kalau mamanya itu sedikit lebay orangnya. Chenle lalu mengangguk sebagai tanggapannya.

"Ganti baju gih, pinjem sama Ayden di kamar ya, terus susul mama di gazebo belakang."

Chenle mengangguk, tersenyum manis kepada Renjun, setelahnya pemuda itu berjalan kearah lantai dua dimana kamar Ayden terletak.  Dan setelah sampai di sana, di depan pintu bercatkan biru tua Chenle tanpa mengetuk terlebih dahulu langsung saja memasuki kamar tersebut, tidak perduli dengan si empu yang punya kamar entah sedang apa.

"Adeenn, di suruh mama pinjem baju." Chenle dengan suara cemprengnya berteriak, sebab yang memiliki kamar sedang berada di dalam kamar mandi. 

"Iya ambil ajaa!"

Setelah terdengar sahutan tersebut Chenle benar-benar membuka lemari pakaian milik Ayden, mengambil kaos serta celana yang dikira pas di tubuhnya.  Setelah selesai berganti pakaian Chenle bergegas menuju gazebo belakang, pasti Renjun sudah menunggunya sekarang.  Namun niatnya itu tertunda ketika melihat sebuah figura kecil yang terletak di meja belajar sahabatnya itu.

Chenle penasaran, ia menyipitkan matanya untuk melihat foto tersebut.  Ketika sudah dekat Chenle menaikkan sebelah alisnya, ternyata foto tersebut adalah foto dirinya juga Ayden, foto yang di potong kiri dan kanannya, yang mana sebenarnya mereka waktu itu foto berempat.

Ada Jisung juga Suno disana.

"Le? Lo masih di kamar?"

Chenle tersentak ketika mendengar suara tersebut, ia melihat kearah pintu kamar mandi yang masih tertutup.  Kemudian Chenle bergerak dan memilih tak menjawab pertanyaan yang Ayden lontarkan, lebih memilih untuk berlalu menuju halaman belakang, tepatnya menuju gazebo dimana Renjun berada.

"Mah, papa Guan mana?" Tanya Chenle ketika sudah sampai di sana, duduk di samping Renjun sembari mencomot satu cookies buatan mama Ayden itu.

"Belum pulang, katanya ada meeting, mungkin malem jam delapanan baru pulang."

Our Life ll JiChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang