° Thirty Four°

4.7K 585 11
                                    

Seperti biasanya setelah kelas selesai, Chenle juga beberapa teman kelasnya tak langsung pulang. Mereka menyempatkan diri untuk duduk di koridor jurusan, ada yang memang enggan untuk cepat-cepat pulang atau hanya sekedar duduk sembari menunggu teman yang lainnya di jemput. Sama seperti apa yang Chenle lakukan, dia menjadi pihak yang ditemani, sedang yang menemani adalah Asahi juga beberapa teman yang lainnya.

"Di jemput sama yang kemarin ya, Le?"

Chenle menganggukan kepalanya sebagai jawaban, sedangkan Eunhae yang bertanya hanya tersenyum-senyum setelahnya.

"Itu adek lo?"

Chenle tersenyum ketika mendengar itu, ia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Wah si Mama aura nya memang kuat sekali ya! Buktinya salah satu teman Chenle sendiri sudah ada yang terpikat begini.

"Kepo banget sih."

Eunhae mendengus, pemuda pemilik mata sipit itu menyenggol bahu Asahi main-main, "sirik aja lo! Udah mau dapet juga bagi-bagi kali, apa mau yang itu juga lo embat?"

Asahi mendelik, memukul gemas bahu Eunhae karena berbicara terlalu blak-blakan begini, sedang Chenle yang tidak terlalu mengerti tentang pembahasan mereka ini hanya diam saja.

"Kenalin dong, Le, cakep tuh adek lo!"

Chenle tertawa, adek lo katanya. Sebentar, ini muka si Mama yang kelewat awet muda atau dirinya yang muka tua sih? Wah kurang ajar juga sih temannya ini!

"Jangan dah, udah punya pawang, pawangnya galak!"

"Ah, kalo janur kuning belum melengkung mah gas lahh!" Eunhae tertawa, begitu pula dengan yang lainnya. Sedang Chenle hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Beneran ya udah punya pawang?"

Chenle lagi-lagi mengangguk, mengeluarkan handphonenya untuk menunjukkan salah satu foto Baba untuk ia tunjukkan.

"LAH ITU MAH MARK JUNG!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"LAH ITU MAH MARK JUNG!"

Chenle tak bisa tak tertawa, ia mengangguk sambil menatap Eunhae yang wajahnya panik bukan main.

"BAPAK LO DONG?!" Kali ini Asahi yang nampak shok, ia menatap Chenle dengan tatapan bertanya-tanya. Yang mana membuat Chenle tak dapat menghentikan tawa miliknya.

"Bisa di simpulkan ya, teman-teman ku sekalian." Katanya sembari menyeka air mata yang terdapat di sudut mata miliknya.

"EMAK LO, LE? HAH? SERIUS ANJING?"

Chenle kembali tertawa sembari mengangguk, ekspresi teman-temannya terlalu kocak untuk di lewatkan. 

"Ya iya, itu nyokap gue. Dia manggil gue 'kak ' itu karena gue anak pertama, makanya di panggil kakak."

"Anjing! Kok bisa mukanya kek anak SMA?"

Chenle tersenyum, ia menggelengkan kepalanya, "gak tau, mama gue emang cakep banget sih. Mukanya imut gitu, coba gih ambil kalo mau lawan Baba gue." Chenle mendongakkan kepalanya sebentar, gestur menantang pada temannya itu.

Our Life ll JiChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang