"HAIII KAKAK PULANG!!" Teriak Chenle ketika ia baru saja memasuki kediamannya, berjalan dengan riang tanpa adanya beban, melupakan fakta bahwa dirinya baru saja mengalami sesak dada karena membahas tentang perasaanya kepada Ayden.
"Sekalian sana pakek toa!!"
Chenle melirik tak acuh kearah Haechan yang baru saja muncul di dari arah belakang bersama dengan Hao yang mengintil dibelakangnya.
"Heh adek! Mam apa tuh?" Tanya Chenle, ia berjalan mendekat kearah Hao untuk menggendong bocah itu, menciumi pipi gembul sang adik yang terdapat semburat merah disana.
"Kenapa nih pipi? Jadi oknum kecubitan siapa lagi nih mah?" Tanya sembari melihat kearah Hao yang masih asik memakan snak kesukaannya.
"Kecubitan! Biasalah ibu-ibu komplek."
Chenle terkekeh gemas, menciumi wajah sang adik kembali, "makanya jangan gemes-gemes jadi orang."
Haechan mendengus mendengar perkataan tersebut, "padahal juga suka nyubitin pipi adeknya!"
"Ya siapa suruh gemes."
"Loh kak udah pulang?"
Suara tersebut berhasil mengalihkan atensi ketiganya, Mark yang baru saja keluar dari ruang kerjanya menatap kearah sang anak, menunggu jawaban yang akan Chenle berikan.
"Udaah Ba, tadi diantar Ayden."
Mark kemudian mengangguk, "kirain bakal nginep."
Chenle terkekeh, "gak ah, mau goda mama dulu." Chenle lalu tersenyum di ujung kalimatnya, membuat Mark yang melihatnya menatap si sulung keheranan.
"Ekhem, mamaaa tadi Lele cerita-cerita loh sama mama Injun, terus.. siapa yaaa yang dulu gak kuliah sampe 3 hari sehabis nikah?" Chenle melihat kearah sang mama dengan senyum menggoda, kedua alis Chenle juga ia naik turunkan. Sedangkan reaksi yang Haechan berikan adalah menatap tidak percaya kearah sang anak.
Dasar Huang Renjun!
Bisa-bisanya istri dari Lai Guanlin itu menceritakan hal tersebut kepada sang anak! Tidak punya otak memang! Haechan jadi kesal seketika, malu juga sih lebih tepatnya, itu kan rahasia.. ya meskipun rahasia umum, tapi hanya sahabatnya yang tau kenapa Haechan tidak bisa kuliah 3 hari setelah pernikahannya.
"Iyaalah kak gak kuliah, kan capek."
Chenle yang mendengar jawaban tersebut lantas melirik kearah Mark yang hanya diam, memperhatikan apa yang akan Chenle katakan lagi, dilihat dari wajahnya sih nampaknya sesuatu yang tidak baik.
"Capek ngapain, Mah? Buat aku ya?"
Haechan mengedipkan matanya ketika pertanyaan tersebut di layangkan oleh Chenle, anaknya sendiri! Mau marah tapi memang kenyataannya begitu kan.
"Kakak?"
Chenle lalu mencebikkan bibirnya, "aku gak nyangka loh mah, aku kira dulu mama yang pelet Baba, soalnya.." Chenle menoleh, melihat kearah Mark yang masih diam saja, sebenarnya sih ingin tertawa, tapi takut nanti Haechan marah kan berabe ya, jadi lebih baik diam dan memperhatikan.
.. lihat nih, baba ganteng banget, mana imut juga mukanya, cool gituu.. kenapa ya bisa suka sama Mama?" Chenle nampak berpikir, matanya menatap kearah atas seolah-olah menanti jawaban yang bisa ia dapatkan.
Sedangkan Haechan sendiri masih terdiam, tidak percaya dirinya di tuduh menggunakan pelet oleh anak sendiri.. ANAK SENDIRI!
"Jadi maksud kamu mama jelek banget, gitu?" Tanya Haechan dengan emosi yang sudah tertahan, coba saja kalau ini yang berbicara sahabatnya, sudah dipastikan Chenle akan ia piting atau sleding sekalian kepalanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life ll JiChen
FanfictionSequel of Not Innocent ... Mimpi buruk! -bagi seorang Na Jaemin, sebab ia benar-benar akan menjadi besan seorang Jung Haechan! ... "Mama pokoknya Chenle mau nya sama Jisung." "tapi Jisung nya gak mau sama kamu Le, sadar diri dong!" "MAMAAAA!" ...