° Thirty Two °

5.1K 637 31
                                    

Chenle menghela napas lelah miliknya, saat ini pemuda pemilik kulit bak porselen itu sudah duduk di dalam mobil milik Jisung. Wajahnya memberut, sedang tangannya membuka topi serta menyeka keringat yang bercucuran. Bahkan saat ini wajah putih bersihnya sudah memerah layaknya kepiting rebus.

"Itu ada minum di belakang." Ujar Jisung, menunjuk ke arah kantong kresek sedang di bangku penumpang. Hanya 2 botol air mineral, serta 2 botol lagi minuman yang mengandung ion.

Selagi Chenle asik menenggak minum dengan rakusnya, Jisung hanya menatap dengan tatapan penasaran juga penuh akan pertanyaan. Kira-kira apa saja yang di lakukan oleh kekasihnya itu selama kegiatan ospeknya berlangsung, "Haus banget kayaknya, pelan-pelan minumnya kamu." Katanya, sedikit khawatir kalau saja Chenle tersedak karena minum dengan begitu cepat.

"Hah.. lega bangett." Chenle menyandarkan kepalanya dengan dramatis di jok mobil, napasnya masih ia atur, terlihat lelah sekali.

"Gimana ospeknya, seru?"

Chenle mengangguk mantap, tubuhnya kembali tegap, siap akan bercerita panjang lebar dengan sang kekasih. "Seruu banget! Banyak pengalamannya. Aku kira ospek itu nyeremin kayak yang orang-orang bilang, nyatanya biasa aja sih. Aku enjoy-enjoy aja jalaninnya." Katanya dengan wajah sumringah bukan main.

"Ada sih beberapa yang bikin aku males bukan main."

"Apa tuh?"

"Dengerin senior ngoceh panjang lebar di lapangan, sumpah Jii panas banget, liat aja muka ku sampe merah."

Jisung lalu hanya tertawa, mencubit pelan pipi Chenle, terlalu gemas dengan kekasihnya ini.

"Jangan ketawa-ketawa, nanti kamu juga ngalaminnya!" Dengus Chenle. Sedang Jisung hanya menanggapi dengan sebuah senyuman tipis miliknya.

"Udah dapet temen?"

Chenle lagi-lagi dengan semangat mengangguk, bahkan pemuda itu sudah mengangkat kakinya, bersiap ingin kembali bercerita dengan ria.

"Udah dong, asik sama seru-seru semua."

Jisung lagi-lagi hanya memasang senyum tipis miliknya, tak heran kalau Chenle cepat mendapatkan teman seperti itu. Sebab melihat bagaimana sikap dan perilaku ramah Chenle yang pemuda itu tunjukkan membuat Jisung tidak heran lagi kalau kekasihnya ini akan cepat mendapatkan teman nantinya. Terbukti saat pemuda pemilik kulit putih itu dengan semangat bercerita tentang teman-teman barunya.

"Pokoknya seru sih tadi, semoga aja besok-besok asiknya kayak hari ini." Katanya dengan wajah sumringah penuh akan harap.

"Jadi maba nih." Jisung menyambar pipi milik Chenle kembali, menggoda Chenle.

"Iya dong, kamu nyusul nanti!"

Jisung mengangguk, kemudian menghentikan mobilnya di sebuah minimarket. "Kamu mau ikut apa tunggu di sini aja?"

"Sini aja deh, capek."

Jisung mengangguk, kemudian dengan cepat keluar dari mobil dan menuju minimarket, sedang Chenle tetap di mobil menyibukkan diri dengan handphone miliknya. Tidak perlu menunggu waktu yang cukup lama, Jisung sudah kembali dengan 2 kantong kresek berukuran sedang miliknya.

"Udah?"

"Udah, langsung pulang?"

Chenle mengangguk, ia sudah lelah sekali rasanya. Chenle sudah tidak sabar untuk mandi dan segera terjun ke kasur besar yang berada di kamarnya.

"Beli makan dulu gak? Mama mau nitip apa?"

"Gak usah Ji, kayaknya Mama juga udah masak deh."

Jisung mengangguk saja, lalu perlahan menjalankan mobil miliknya menuju kediaman kekasihnya itu.

Our Life ll JiChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang