Jam istirahat terakhir, Jisung yang masih di kelasnya menatapi layar handphonenya sendiri, sudah sekitar 5 menit berlalu Chenle belum datang juga untuk mengajaknya ke kantin bersama. Bingung tentu saja, apakah Chenle lupa kalau ia mengajak dirinya untuk ngantin di jam istirahat ke-dua?
Jisung rasa sih tidak, sebab ia tahu betul bagaimana Chenle, pemuda pemilik kulit pucat itu tidak mungkin lupa dengan janjinya.
5 menit kembali berlalu namun Chenle masih tak kunjung datang, alhasil Jisung memutuskan untuk segera menyusul Chenle ke kelasnya saja. Siapa tahu anak itu memang benar-benar lupa untuk kali ini. Sebab satu bulan ini mereka memang tidak pernah bersama.
Langkah kaki jenjangnya kini membawa diri untuk menuju kelas dua, yang mana artinya kelas tersebut berada di lantai 2 gedung sekolah mereka. Ketika sampai Jisung tidak melihat keberadaan Chenle juga teman-temannya di sana, jadi pikir Jisung, Chenle memang benar-benar lupa akan janjinya. Jisung memutar arah lalu berlalu menuju kantin, mungkin di sana ia bisa menemukan Chenle.
Tapi lagi-lagi Jisung di buat kebingungan, di kantin ia sama sekali tidak menemukan orang yang ia cintai itu, hanya ada teman-teman Chenle yang ia tahu dengan nama Daehwi.
"Daehwi?" Panggilnya pada pemuda Lee itu.
Daehwi yang tadinya sedang asik makan lalu mendongak, ia tersenyum lalu mengangguk, seolah mengiyakan bahwa dirinya memang benar Daehwi.
"Temennya Chenle kan?"
"Iya, lo dek Ji ya?" Tanya Daehwi kembali, ia bahkan nampak biasa-biasa saja menyebutkan Dek Ji di hadapan orangnya langsung. Sedangkan yang di panggil dengan sebutan begitu malah mengusap tengkuk belakangnya.
Panggilan macam apa itu? Dek Ji? Jisung rasa dirinya ini tidak pantas lagi untuk di panggil Dek?! Tidak lihat apa, penampilan Jisung sudah keren begini? Mungkin yg lebih cocok di panggil Dek adalah Daehwi sendiri.
"Liat Chenle gak?" Tanya Jisung kembali, melewatkan pertanyaan tentang dirinya yang di sebut dengan Dek Ji itu.
"Lo gak tau?"
Jisung menolehkan pandangannya dengan polos, tidak tahu apanya?
Yang berkata demikian langsung menutup mulutnya, ia menggelengkan kepalanya dengan dramatis. Hal yang membuat Jisung bertambah bingung lagi. Daehwi yang melihat raut wajah Jisung sudah bingung lantas menatap Dongpyo dengan ekspresi maklum miliknya, ia lalu kembali menatap kearah Jisung.
"Dari sebelum istirahat kedua tadi Chenle di ruang BK. Dan kita gak tau masalahnya apa." Jelas Daehwi, ia menjelaskan kepada Jisung apa yang memang ia ketahui. Karena memang mereka semua belum mengetahui masalah apa yang terjadi dengan teman mereka itu.
Tadi sih mereka sudah menyusul ke ruang BK itu sendiri, tapi yang mereka dapatkan adalah sebuah pengusiran. Jadi mau tidak mau mereka meninggalkan Chenle untuk ke kantin duluan.
"Oke makasi infonya, gue duluan." Setelah itu Jisung langsung berlari menuju ruang BK, tidak perduli jika nanti dirinya di usir pula.
●●●
Mark yang baru saja datang kini berjalan menuju ruang yang sempat ia tanyakan pada salah satu murid. Ruang dimana anaknya berada.
Dengan berwibawa Mark mengetuk pintu tersebut, mendorongnya untuk memasuki ruang yang cukup besar itu. Di sana bisa Mark lihat anaknya sedang duduk dengan wajah yang terlihat biasa-biasa saja, sedang di samping si sulung sendiri ada murid yang Mark tebak seseorang yang membuat ulah bersama dengan anaknya. Di sebelah si anak itu ada wanita yang Mark bisa tebak juga adalah ibu dari anak tersebut yang sedang menatapnya tanpa berkedip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life ll JiChen
FanfictionSequel of Not Innocent ... Mimpi buruk! -bagi seorang Na Jaemin, sebab ia benar-benar akan menjadi besan seorang Jung Haechan! ... "Mama pokoknya Chenle mau nya sama Jisung." "tapi Jisung nya gak mau sama kamu Le, sadar diri dong!" "MAMAAAA!" ...