Kalau bukan angkringan di dekat sekolah mereka dulu, ya disini keduanya menghabiskan waktu malam hari yang cerah ini. Alun-alun kota yang entah kenapa malam ini terlihat sangat padat. Chenle tak hentinya tersenyum di balik masker yang ia gunakan, senang karena bisa menghabiskan waktu berdua malam ini setelah banyak halangan untuk mereka bertemu. Dari mulai kesibukan Jisung yang sudah menjadi murid akhir di SMA, begitu pula dengan Chenle yang sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya. Untungnya, dua anak adam ini sudah terbiasa, jadi tidak perlu marah-marah saat mereka hanya mendapatkan pesan singkat, sekedar mengatakan kalau keduanya sibuk dengan urusan masing-masing.
Nanti kalau rindu sudah tidak bisa ditampung lagi, keduanya akan sama-sama mengabari, mengatakan isi hati yang sebenarnya. Memang pada dasarnya hubungan mereka terjalin begitu mudah, keduanya sama-sama saling percaya,keduanya sama-sama saling mengerti satu sama lainnya. Maka dari itu saat salah satu dari mereka memang sudah mengatakn rindu, meskipun sibuk keduanya akan tetap bertemu.
"Kenapa ya, tangan kamu kok gede banget?" Tanya Chenle heran, ia menyatukan tangannya dengan telapak tangan Jisung yang besar, ukurannya bahkan sangat jauh berbeda.
"Tangan kamu aja yang kekecilan."
Chenle mendengus, membuang tangan Jisung yang tadi ia genggam, pemuda Jung itu lalu layangkan tatapan tajam.
"Sombong banget!"
"Gak lah, itu namanya fakta!" Bela Jisung.
"Iya sih, tapi tetep aja kamu tuh lebihan semua, kelebihan tinggi badan, kelebihan ini kelebihan it-
-iya, aku tinggi biar bisa giniin kamu." Jisung sudah mengapit leher Chenle, di ajak berjalan untuk menuju tempat duduk pula. Jadi bisa dirasakan bagaimana kesalnya Chenle sekarang ini, kalau bukan di tempat umumnya sudah dipastikan Jisung habis olehnya.
Chenle memukul pelan perut Jisung, setelah Jisung melepaskannya Chenle menatap sengit kearah Jisung kembali, mau membalas sebenarnya, tapi urung soalnya gak sampe. Daripada malu sendiri jadi lebih baik Chenle cari aman saja.
"Ngeselin banget sih, aneh ya semua dominan itu ngeselin, gak ngeselin ya nyakitin.."
Belum juga selesai Chenle mengoceh, Jisung sudah lebih dulu menarik Chenle kedalam pelukannya, ia mengusap pelan kepala Chenle yang bersandar tepat di dada miliknya. Seolah ingin membuat Chenle tenang hanya karena mendengar suara detak jantung Jisung yang berdetak beraturan. Rupanya apa yang Jisung lakukan berhasil, sebab kini Chenle sudah diam sambil memejamkan mata, menikmati ritme detak jantung Jisung yang seolah membuatnya terhipnotis.
Setelah cukup lama Chenle terlalu nyaman, dia baru menyadari apa yang sudah Jisung lakukan padanya, karena itu Chenle buru-buru menjauhkan diri, melayangkan tatapan protes pada Jisung karena sudah membuatnya diam dengan begitu.
Kan curang! Sudah tau Chenle ini lemah kalau diperlakukan seperti itu. Dan Chenle juga baru sadar kalau tubuh Jisung terasa begitu pas ia peluk, apalagi dengan dada yang terasa bidang ketika Chenle sandari tadi. Ah, ini yang paling bahaya, sejak kapan Jisung membentuk kotak-kotak di perutnya itu?! Aduh Jisung sudah pusing, kenapa kekasihnya jadi semakin banyak perkembangan begini, udah mau masuk kuliah, anak teknik pula. Kira-kira saingan Chenle makin banyak tidak, ya?
"Makanya jangan ngomel-ngomel mulu."
"Siapa yang ngomel? Aku engga!" Protes Chenle lagi. Jisung mencebikkan bibirnya, ia malah menjadikan pipi Chenle sebagai bahan mainan sekarang. Sehingga membuat pipi milik Chenle merah bukan main.
Beginilah keduanya kalau sudah bertemu, kalau tidak ribut ya makan, kalau tidak makan ya cerita tentang kesibukan selama mereka tidak bertemu. Semakin dewasa mereka, semakin dewasa pula cara mereka menjalin hubungan. Meskipun keduanya masih sering kali melakukan hal-hal layaknya bocah yang memperebutkan mainannya, juga terkadang keduanya bisa menjadi kakak atau adik yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life ll JiChen
FanfictionSequel of Not Innocent ... Mimpi buruk! -bagi seorang Na Jaemin, sebab ia benar-benar akan menjadi besan seorang Jung Haechan! ... "Mama pokoknya Chenle mau nya sama Jisung." "tapi Jisung nya gak mau sama kamu Le, sadar diri dong!" "MAMAAAA!" ...