🌿 34. Tidak berharap kedatanganmu

3.1K 148 1
                                    

Ivona menatap pemandangan di depannya dengan takut, dapat dilihatnya kalau Andre sudah terkapar di lantai.

Orang-orang berusaha melerai pertikaian itu. Namun, pria yang tengah memukuli Andre seakan menggila. Tidak peduli dengan sekitarnya dan hanya fokus memberi pelajaran Andre yang sudah dengan lancangnya menyentuh Ivona.

Petugas keamanan datang, mencoba melerai keduanya. Wajah Ivona pucat pasi, dia benar-benar tidak menyangka kekacauan ini diakibatkan oleh dirinya.

"Ada apa ini?" Suara Naila terdengar dari samping Ivona.

Ivona yang masih terkejut, tidak memedulikan ucapan Naila yang terus bertanya apa yang terjadi.

"Andre!" teriak Naila saat melihat wajah Andre yang sudah dipenuhi oleh banyak luka.

Mendengar jeritan Naila, Ivona segera sadar dan menoleh ke arah sahabatnya itu. Naila tampak khawatir melihat keadaan Andre yang jauh dari kata baik-baik saja.

Naila berjalan cepat ke arah Andre yang kini sudah diamankan oleh petugas Bar. Saat kerumunan sudah bubar, barulah Ivona melihat pria yang memukuli Andre.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya pria itu yang berjalan mendekat ke arah Ivona.

Ivona menatap tidak percaya pada pria itu, dia benar-benar tidak menduga lelaki ini akan datang dan menyelamatkan dirinya, meski harus membuat kekacauan.

"Erlan," gumam Ivona, meski berusaha menyangkal, tetapi, memang benar adanya kalau Erlan yang baru saja telah menyelamatkan dirinya secara tidak langsung.

"Iya, kamu tidak apa-apa, 'kan, Ivona?" tanya Erlan sekali lagi, pria itu menggandeng Ivona agar mengikuti langkahnya.

Sadar akan sesuatu, Ivona segera menghentikan langkahnya, dia perlu berbicara serius dengan Erlan.

"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Ivona dengan tajam, tidak mungkin ini hanya kebetulan saja.

"Apa itu penting sekarang?" Erlan mengabaikan pertanyaan dari Ivona dan lebih memilih membawa wanita itu keluar Bar.

"Erlan jawab pertanyaanku, apa kamu mengikuti aku?" Ivona menatap tajam ke arah Erlan.

Saat keduanya sudah sampai di depan pintu Bar, Ivona segera menyentak tangan Erlan kasar.

"Iya, aku memang mengikuti kamu dari rumah," ujar Erlan jujur.

Ivona menjadi geram, dia tidak suka Erlan mengikuti dirinya secara diam-diam seperti itu.

"Apa yang kamu lakukan, hah?! Aku tidak suka kamu seperti ini," balas Ivona sangat marah.

"Lalu aku harus bagaimana? Membiarkan kamu keluyuran malam-malam begini?" Erlan berseru kesal, dia tidak habis pikir dengan Ivona yang masih saja keras kepala setelah apa yang terjadi.

"Aku sudah pernah bilang, kamu tidak perlu mengurusi hidupku," sahut Ivona lagi, yang semakin memancing amarah Erlan.

"Kamu tidak tau terima kasih, kalau tidak ada aku, entah apa yang akan terjadi padamu Ivona," ucapan Erlan mampu menohok hati Ivona, memang seharusnya Ivona mengucapkan terima kasih pada Erlan, atas apa yang pria itu lakukan untuknya.

Namun, ego Ivona terlalu tinggi, dia bahkan hanya diam saja dan tidak mengatakan apapun. Membuat Erlan hanya menghela napas panjang.

Erlan tersenyum miris, lantas apa yang dia harapkan dari Ivona, wanita itu bahkan masih membenci dirinya hingga saat ini.

"Lebih baik kita pulang saja, tempat ini tidak cocok untuk wanita sepertimu," ucap Erlan.

"Aku bersama sahabatku," sahut Ivona yang mencoba menolak ajakan Erlan untuk pulang bersama.

Crazy Over You 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang