Delia memasuki dapur seraya menghentakan kakinya dengan kesal. Dia lagi-lagi dikalahkan oleh Ivona.
"Kenapa kamu? Terus di mana Dante?" Tari bertanya pada anaknya yang datang tanpa membawa Dante bersamanya.
"Dia ada di kamar Ivona, Ma," ucap Delia dengan lesu.
Tari membulatkan matanya, dia segera menarik tangan anaknya agar mendekat.
"Lalu, kamu hanya diam saja, hah?" bentak Tari dengan emosi, nadanya meninggi seiring dengan kemarahannya.
"Aku harus bagaimana?" Delia mengusap wajahnya kesal, dia ingin sekali mencakar wajah Ivona saat ini.
"Ya kamu harus rebut dia, dong!" sentak Tari pada putrinya ini, dia benar-benar tidak suka kalau putrinya dikalahkan anak tirinya.
"Aku udah coba, Ma. Tetapi Dante sepertinya tergila-gila dengan Ivona," balas Delia dengan nada kesal setengah mati.
"Masih banyak cara, Delia. Kita paksa Ayah kamu untuk segera menjodohkan Ivona dengan duda itu," tukas Tari dengan berapi-api. Dia sudah memikirkan banyak rencana untuk membuat Ivona hengkang dari keluarga ini.
"Aku harap rencana Mama berjalan dengan lancar," celetuk Delia.
"Sudah pasti, asal kamu tau aja, Ayah kamu cinta mati sama Mama, jadi pasti dia akan menuruti perintah Mama," kata Tari dengan bangganya.
Ivona yang mendengarkan percakapan ibu dengan anak itu hanya tersenyum kecil, sedari tadi Ivona menguping dibalik tembok dan mendengarkan percakapan di antara keduanya.
"Lakukan saja sesuka kalian," gumam Ivona lalu melangkah menuju kamar, niatnya mengambil air untuk minum dia urungkan karena mendengar perkataan yang mampu membuat dirinya kesal.
Lihat saja, kali ini dia tidak akan pernah membiarkan Delia menang darinya.
Ivona membuka pintu kamarnya, dia masih melihat Dante yang asik tiduran di ranjangnya seraya bermain game di ponsel.
"Dante, kamu dicari Delia," kata Ivona santai sembari mendekati Dante.
"Hm," gumam Dante tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel.
Tak berselang lama, pintu kamar Ivona diketuk kembali, kedua pasangan yang berada di dalam kamar saling melihat.
"Siapa?" tanya Dante tanpa beranjak, dia terlalu malas untuk membuka pintu.
Ivona hanya mengendikkan bahunya acuh tak acuh. Dia duduk di sofa kamarnya.
"Masuk," teriak Ivona dari dalam.
Pintu kamar Ivona terbuka, memperlihatkan Delia dan ibunya yang tersenyum ramah pada Dante.
Wajah palsu mereka berdua, benar-benar membuat Ivona merasa muak. Benar-benar bermuka dua.
"Dante, makan malam sudah siap, lebih baik kita turun sekarang," kata Tari mencoba membujuk.
Sedangkan Delia, wanita itu sudah mendekati Dante dan menarik tangan pria itu tanpa permisi. Sontak saja, pria itu merasa terkejut, apalagi dengan perlakuan tidak sopan Delia.
"Tunggu, Ivona juga ikut, kan?" Dante menatap Ivona, tetapi wanita itu hanya tersenyum simpul.
Tari yang mendengarnya, tentu saja menahan kekesalannya. Namun, ia tetap bersikap ramah, topeng jahatnya tidak boleh ketahuan.
"Iya, Ivona ikut," jawab Delia dengan senyum paksa.
Ibu dan anak itu menarik Dante agar keluar dari kamar Ivona, kelakuan mereka membuat Ivona merasa kasihan pada Dante. Pria itu pasti merasa tertekan dengan kelakuan keluarga tirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Over You 21+ [END]
RomanceDipaksa menikah dengan mantan pacarnya, bukan salah satu tujuan di dalam hidup seorang Ivona, dia benar-benar tidak menyukai lelaki yang berstatus sebagai mantannya itu. Pantang baginya mengulang kisah cinta dengan orang yang sama, karena pada akhi...