Dante menatap dua wanita yang kini saling memandang dengan sengit. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Dante kini tidak dapat menebak apa yang tengah dipikirkan oleh dua wanita itu.
"Sejak kapan kamu mengenal Dante?" tanya Delia menatap Ivona dengan tajam.
Ivona melengos, dia tidak ingin menjawab perkataan dari Delia.
"Kamu ngapain di sini?" Ivona bertanya pada Dante, dia mengabaikan Delia dan beralih memandang pria yang berstatus sebagai pacarnya itu.
"Kita memang dekat." Delia menjawab pertanyaan yang dilayangkan untuk Dante.
Ivona menaikan sebelah alisnya, dapat dilihatnya kalau nenek sihir Delia tertarik dengan Dante.
"Aku tidak bicara denganmu," sentak Ivona dengan jengkel.
"Sudah jangan ribut di sini," kata Dante mencoba menengahi perdebatan antara Ivona dan Delia.
"Dante lebih baik kita masuk ke rumah saja, di sini panas," kata Delia mencoba membawa Dante masuk ke dalam rumah. Dia tidak ingin membiarkan Dante berlama-lama berbicara dengan Ivona.
"Ivona ikut, kan?" tanya Dante, dia menatap wanita yang kini memalingkan wajahnya.
"Dia tidak tinggal di sini," ujar Delia.
"Aku akan pulang," balas Ivona cuek, dia bersiap akan pergi, namun, Dante mencekal tangannya.
"Kenapa tidak masuk terlebih dahulu, ini juga rumah kamu, kan?" Dante mencegah Ivona agar tidak pergi. Perilaku Dante membuat Delia sakit hati. Dia tidak tahu kalau Dante sedekat itu dengan Ivona.
"Dante, jangan memaksanya. Biarkan saja kalau dia mau pulang," tukas Delia tidak senang, dia mencoba menarik Dante. tetapi, pria itu tetap bergeming di tempatnya.
"Kalau begitu biarkan aku mengantarmu pulang, bagaimana?" Dante mengabaikan Delia, dia memilih menawarkan untuk mengantar Ivona pulang.
"Dante, aku rasa kamu terlalu baik padanya. Biarkan dia pulang sendiri," celetuk Delia, dia benar-benar tidak suka dengan perilaku Dante.
"Dia pacarku, aku tidak mungkin membiarkannya pulang sendiri," kata Dante tenang.
mendengar perkataan Dante membuat Delia terkejut. Dia tidak menyangka kalau Dante berpacaran dengan Ivona.
Delia mengumpat dalam hati, dia sudah mengincar Dante sedari dulu saat kuliah, tetapi, mengapa malah Ivona yang mendapatnya.
"Kamu bercanda, kan?" tanya Delia, dia tidak ingin percaya dengan apa yang sudah dia dengar.
"Kami memang berpacaran," kata Ivona memanasi, dia senang sekali melihat wajah terkejut Delia.
"Selamat kalau begitu," balas Delia, dia mencoba memaksakan senyumnya. Padahal di dalam hati dia sudah sangat kesal sekali.
Delia tidak bisa menerima kekalahan, apalagi, yang mengalahkannya kali ini Ivona.
"Aku harap kamu tidak terlalu berharap pada kekasih orang," celetuk Ivona menyindir Delia.
"Apa maksudmu?" Delia memainkan perannya dengan baik. dia pura-pura tidak mengerti dengan yang dikatakan oleh Ivona.
Ivona menaikan sebelah alisnya, dia menatap Delia dengan senyum sinis.
"Aku yakin kamu mengerti maksudku," balas Ivona.
"Aku ingin pulang sekarang," ucap Ivona lagi, dia sudah tidak betah berlama-lama di sini.
"Aku akan mengantarmu," kata Dante, pria yang sedari tadi hanya diam saja, kini membuka suaranya.
Ivona hanya mengangguk tanpa banyak kata, sedangkan Delia, wanita itu hanya diam menatap kepergian Dante dengan Ivona, di dalam hatinya timbul kebencian yang semakin dalam untuk Ivona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Over You 21+ [END]
RomantizmDipaksa menikah dengan mantan pacarnya, bukan salah satu tujuan di dalam hidup seorang Ivona, dia benar-benar tidak menyukai lelaki yang berstatus sebagai mantannya itu. Pantang baginya mengulang kisah cinta dengan orang yang sama, karena pada akhi...