🌿 11. Bukan keluarga bahagia

8.2K 339 1
                                    

"Kalian terlihat dekat."

Ivona hanya tersenyum simpul mendengarnya, dia melihat ibu tirinya yang kini beralih menatap Dante.

"Dante, bagaimana kalau kamu makan malam di sini?" kata Tari pada pria yang dibawa anaknya.

Ivona hanya menatap interaksi di antara keduanya, dia hanya menjadi penonton saja. Dapat dilihatnya kalau Dante mengangguk setuju.

"Itu bagus, Tante akan menyiapkan makan malam terlebih dahulu," kata wanita paruh baya itu dengan bersemangat.

Ivona bangkit dari duduknya, dia lebih baik berada di kamar saja, tidak baik untuk kesehatan hatinya kalau dia masih berada di sini.

Apa mungkin dirinya dilanda api cemburu. Ivona menggeleng tak habis pikir dengan pemikiran konyolnya.

"Mau ke mana Ivona?" tanya Tari pada anak tirinya itu.

Dante juga melihat ke arah Ivona, dia sebenarnya ingin berbicara dengan Ivona, tetapi, sedari tadi ada saja yang mencegahnya.

"Kamar," tukas Ivona singkat.

"Kamu tidak ikut makan malam keluarga, Ivona?" Tari terus saja mengajak Ivona berbicara.

"Kita bukan keluarga," balas Ivona ketus kemudian dia pergi dari hadapan dua orang yang hanya menatap kepergiannya.

"Ivona memang seperti itu, Dante."

Samar-samar dia mendengar suara ibu tirinya, rupanya Tari ingin membuat nama Ivona terlihat jelek di mata Dante. Ivona tidak peduli sama sekali.

Ivona masuk ke dalam kamarnya, dia sedang tidak ingin mengacaukan makan malam keluarga, jadi lebih baik dia berdiam diri di dalam kamar.

"Ivona."

Suara dari depan kamarnya diiringi suara ketukan pintu.

"Masuk," teriak Ivona, dia malas untuk berjalan menuju pintu.

Pintu kamar terbuka, memperlihatkan sosok Dante yang memasuki kamarnya, pria itu berjalan mendekat ke arahnya.

"Kenapa?" tanya Ivona saat Dante sudah berada di sebelahnya, pria itu naik ke atas ranjangnya.

"Harusnya aku yang tanya, kenapa kamu tiba-tiba pergi?" Dante kini mengungkit perihal Ivona yang tidak berada di sampingnya saat dia terbangun.

"Kamu masih membicarakan masalah itu? Kan, aku sudah bilang ada urusan," tukas Ivona, dia memalingkan wajahnya dari Dante. Ivona hanya tidak ingin Dante melihatnya berbohong.

"Kamu bohong padaku," kata Dante mencoba melihat wajah Ivona.

Ivona menatap Dante dengan lekat, dia menaikan sebelah alisnya.

"Apa aku terlihat seperti pembohong di matamu?" Ivona membalas dengan kesal, padahal dia memang berbohong pada Dante dan tidak mau mengaku.

Dante merogoh saku celananya, dia mengambil ponsel lalu memperlihatkan sesuatu pada Ivona.

"Ini kamu, kan?"

Ivona membeku, kali ini dirinya tidak bisa mengelak lagi dari Dante. Pria itu memperlihatkan Ivona tengah berbincang dengan Erlan di kafe.

"Kamu mengikutiku?" celetuk Ivona menatap tidak suka pada Dante.

"Bukan aku, tapi para orang-orang suruhanku, Sayang. Kenapa berbohong?" cecar Dante pada Ivona.

"Itu memang aku, dan alasan aku berbohong, aku hanya tidak ingin menyakiti perasaan kamu."

Dante terdiam, jadi alasan Ivona berbohong karena ingin menjaga perasaannya. Meski hatinya percaya pada perempuan itu, entah mengapa di merasa takut kalau Ivona berpaling darinya.

Crazy Over You 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang