🌿 14. Sudah mendapatkan kebahagiaan yang baru

6.9K 255 2
                                    

Haloo.

Jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan vote, agar cerita ini bisa update setiap hari.

___

Ivona merenggangkan kedua tangannya, dia merasa semalam tidur dengan sangat nyenyak. Ivona melirik Dante yang masih saja tidur di sebelahnya. Semalam dia bermimpi kalau Dante mengajak dirinya menikah.

"Dante, bangun." Ivona menggoyangkan tubuh Dante, pria itu hanya menggeliat lalu kembali memejamkan matanya, membuat Ivona menggelengkan kepalanya.

"Kamu tidak ke kantor?" tanya Ivona seraya turun dari ranjang.

"Hm," gumam Dante tak jelas.

Ivona membuka tirai jendela, membuat cahaya matahari masuk ke dalam kamar dan mengusik tidur pria yang masih terlelap di ranjang.

"Sayang masih pagi," kata Dante yang berusaha menutupi wajahnya.

"Bangun, Dante. Bos sepertimu tidak boleh bermalas-malasan," celetuk Ivona seraya menarik selimut Dante.

Dante mencoba membuka matanya, dia menguap lebar dan matanya masih terasa sangat berat.

Ivona yang melihat Dante tak kunjung bangun hanya mendengus jengkel, ia segera keluar dari kamar dan menuju dapur. Sudah banyak pelayan yang mulai bekerja.

"Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan yang Ivona tebak seumuran dengan dirinya.

"Tidak ada," kata Ivona, dia hanya membuat kopi saja untuk Dante, dan hanya untuk membuat kopi dirinya tidak perlu bantuan.

"Siapa namamu?" tanya Ivona pada pelayan itu.

"Lila, Nona," jawabnya menunduk sopan.

"Panggil saja Ivona, namaku Ivona," kata Ivona memperkenalkan dirinya.

"Tidak bisa, Nona. Itu tidak sopan," jawab Lila cepat, dia tidak mungkin melakukan itu.

"Kamu bahkan lebih sopan daripada keluarga tiriku, Lila," gumam Ivona seraya terkekeh kecil.

Lila hanya diam saja, dapat dilihatnya Ivona yang kini beralih mengambil roti.

"Biar saya saja, Nona," kata Lila yang membuat Ivona kesal, dia sebenarnya ingin mencari kegiatan saja. Tetapi, orang-orang di rumah ini ternyata melarangnya.

"Kenapa tidak boleh?" tanya Ivona berkacak pinggang, dia menatap raut wajah Lila yang terlihat takut.

"Tuan Dante tidak akan memperbolehkan Nona menyentuh dapur," kata Lila pelan.

Ivona berdecak kesal, ia segera meninggalkan dapur menuju kamar. Saat sudah sampai di kamar, Ivona melihat Dante yang sudah bangun, pria itu sedang duduk dipinggir ranjang.

"Kenapa dengan wajah cantikmu?" tanya Dante heran. Pasalnya Ivona menatap ke arahnya jengkel.

"Kenapa kamu melarang aku ke dapur? Aku bukan tuan Putri, Dante." Ivona berseru dengan kesal.

"Tenanglah," kata Dante, ia menarik Ivona untuk duduk dipangkuannya.

Ivona menarik napas perlahan, masih pagi tapi dia sudah dibuat emosi dengan ulah Dante.

"Kamu tau, kan, aku tidak suka dilarang," kata Ivona, ia menatap wajah Dante yang tetap terlihat tampan meski baru saja bangun tidur.

"Aku takut kamu kenapa-napa." Dante mengelus lengan Ivona, dia mendengar omelan dari Ivona yang menyebutkan dirinya terlalu lebay.

"Aku bukan anak kecil lagi, Dante. Pokoknya aku tidak mau dilarang, titik." Ivona berdiri dari pangkuan Dante, wanita itu menyorot Dante dengan tatapan tajamnya.

Crazy Over You 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang