Ivona menatap pecahan piring yang berserakan di lantai. Dia menghela napas panjang melihat kekacauan yang dirinya perbuat.
Ivona segera membersihkan lantai, saat dirinya tengah menyapu lantai seseorang memeluknya dari belakang, membuat Ivona nyaris berteriak dan bersiap memukul sang pelaku. Namun, ia urungkan kala mengetahui kalau pacarnya yang datang.
"Sayang."
Ivona segera membalikkan badan dan melihat Dante yang kini tengah tersenyum padanya.
"Kenapa tidak bilang mau ke sini?" tanya Ivona, di dalam hatinya dia bernapas lega karena Erlan sudah pergi.
"Aku merindukanmu, kenapa tidak tinggal di rumahku saja, hm? Jadi aku bisa bertemu denganmu setiap hari."
Dante mendekat pada Ivona, dia memberikan kecupan singkat di bibir wanitanya. Ivona menuntun Dante untuk duduk di sofa ruang tamu, lalu dirinya duduk dipangkuan Dante tanpa tahu malu.
"Semakin nakal," kata Dante mengelus lengan Ivona.
"Kamu suka, kan?" ujar Ivona dengan kerlingan nakal, dia meniup telinga Dante membuat lelaki itu bergidik.
"Dia datang lagi?" tanya Dante.
Ivona yang mendengarnya pun sontak terkejut, rupanya Dante mengetahui kalau baru saja Erlan datang. Ivona tersenyum dengan kaku. Dante memang dapat mengetahui apapun tentang Ivona.
"Iya, tak perlu khawatir," kata Ivona mencoba menenangkan pacarnya. Dengan berani Ivona mendaratkan bibirnya di sudut bibir lelakinya itu.
"Jangan menggodaku, Sayang." Dante memperingati, namun, dia juga tidak berusaha mencegah kelakuan Ivona.
"Kamu tidak suka?" tanya Ivona.
"Aku suka, tapi kita harus pergi sebentar lagi Sayang. Ada yang harus aku tunjukkan," tukas Dante membuatnya penasaran.
"Aku suka kejutan," balas Ivona. Dia bangkit berdiri dari pangkuan Dante.
"Mau kopi atau teh?" tawarnya
"Kopi saja," jawab Dante yang dibalas anggukan Ivona.
"Baiklah, tunggu sebentar," tukas Ivona.
Ia segera beranjak menuju dapur. Namun, saat akan memasuki dapur, bel apartemen berbunyi kembali, menimbulkan tanda tanya besar bagi Ivona.
"Siapa?" Ivona mengernyit bingung, tidak ada yang mengetahui apartemen barunya selain Dante dan Erlan.
Dengan langkah cepat, Ivona berjalan menuju pintu, dia membukanya tanpa pikir panjang lagi.
"Erlan, ngapain lagi?" tanya Ivona bingung sekaligus cemas. Di dalam ada Dante dan sekarang Erlan berdiri di depannya.
"Memangnya tidak boleh?" tanya Erlan seraya mencoba masuk.
Ivona menghalangi pria itu untuk masuk lagi ke dalam. Erlan yang melihat gelagat Ivona menjadi curiga.
"Aku mau masuk Ivona," kata Erlan. Bisa dilihatnya kalau Ivona menggeleng dengan cepat.
"Aku tidak suka orang asing masuk ke dalam apartemenku," balas Ivona dengan tajam yang sukses membuat Erlan jengkel.
"Kita bukan orang asing!" sentak Erlan dengan nada tinggi.
"Jaga suaramu Erlan, aku tidak suka orang yang tidak sopan sepertimu," ketus Ivona berseru kesal. Matanya menatap Erlan dengan tajam.
Erlan mendengkus, dia mencoba tetap masuk tetapi Ivona mendorongnya. Habis sudah kesabaran wanita itu. Lelaki di depannya benar-benar menjengkelkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Over You 21+ [END]
RomanceDipaksa menikah dengan mantan pacarnya, bukan salah satu tujuan di dalam hidup seorang Ivona, dia benar-benar tidak menyukai lelaki yang berstatus sebagai mantannya itu. Pantang baginya mengulang kisah cinta dengan orang yang sama, karena pada akhi...