🌿 19. Membuatku semakin jatuh dalam pesonamu

5.6K 214 1
                                    

Ivona melihat Dante yang tengah mengobati lukanya sendiri. Ivona kini hanya mengamati lelaki itu tanpa membantunya.

"Sayang, sakit," kata Dante mengadu pada Ivona.

Ivona mengernyit melihat wajah Dante yang terlihat berlebihan, padahal sedari tadi pria itu  terlihat biasa saja.

"Jangan alasan, deh," ujar Ivona, dia meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.

Dante merengut, dia gagal mendapatkan perhatian dari wanitanya. Tak kehabisan akal, ia mulai lagi mencari perhatian dari wanita yang kini tak mempedulikannya.

"Ini beneran sakit lho," ujar Dante melebih-lebihkan. Alhasil Ivona melirik keadaan Dante sekilas, pria itu tampak sudah baik-baik saja.

"Terus kamu mau apa?" tanya Ivona pada pria kekanakan itu.

Seketika Dante tersenyum senang mendengar perkataan dari Ivona, pria itu mendekatkan tubuh Ivona ke arahnya.

"Mau ini," kata Dante menunjuk bibirnya sendiri.

"Maksud kamu?" tanya Ivona berpura-pura tidak tahu, padahal wanita itu jelas sekali mengerti yang Dante mau.

"Jangan pura-pura tidak tau, Sayang," ujar Dante merengut kesal.

Ivona terkekeh kecil, dia mendekatkan wajahnya lalu melumat bibir Dante.

Keduanya saling melumat dan lupa pada sekitarnya, Dante menarik tubuh Ivona agar semakin dekat dengannya. Mereka berdua melepaskan pagutan bibirnya saat dirasa sudah kehabisan napas.

"Aku mau mandi dulu," kata Ivona buru-buru.

Dia harus menghentikan kegilaan ini, kalau tidak, sudah bisa dipastikan keduanya akan berakhir di ranjang.

"Mau aku bantu?" tawar Dante, dia menggoda wanitanya lagi.

Ivona memukul lengan Dante pelan, dia segera berjalan menuju kamarnya dengan perasaan yang tak menentu.

Sesampainya di kamar, Ivona segera melangkah ke arah kamar mandi, namun, dia tidak sadar kalau Dante mengikuti dirinya sedari tadi.

Ivona bahkan tidak sadar kalau Dante kini tengah berdiri di belakangnya, dia dengan santai membuka bajunya.

"Wow."

Suara pria terdengar di belakangnya, Ivona terlonjak kaget, ia segera menoleh dengan cepat dan menjerit kala melihat seringai mesum milik Dante.

"Dante! Ngapain kamu di sini?" bentak Ivona tatkala melihat Dante yang kini menyeringai lebar menatapnya.

"Aku ingin melihatmu," jawab Dante dengan santai.

Ivona menatap tajam, dia ingin melempar apa saja ke wajah pria itu.

"Jangan Sayang, wajahku sudah berantakan gara-gara berantem tadi," kata Dante mencegah Ivona yang akan melempar botol shampo.

"Keluar!" Ivona berseru kesal.

"Kamu tidak butuh bantuan?" Dante bersiul menggoda, dia melihat tubuh Ivona yang polos tanpa sehelai benang pun.

"Kamu mau main-main denganku?" Ivona menaikan sebelah alisnya.

Ivona berjalan mendekati Dante, dia berdiri tepat di depan pria itu. Tangan Ivona terulur mengelus rahang Dante.

"Aku tidak akan tanggung jawab kalau kamu nanti kecanduan denganku," bisik Ivona di sebelah telinga Dante.

Tubuh Dante membeku, kedekatannya dengan Ivona tidak baik untuk tubuhnya. Ia bahkan masih terdiam saat Ivona mendorongnya keluar dari kamar mandi.

Crazy Over You 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang