"Suruh Anggun untuk pulang," kata Ivona.
Mendengar perkataan ketus Ivona, Dante langsung menatap lekat wanitanya.
"Kamu masih cemburu sama dia?"
Ivona berdecak kesal, kenapa pula Dante harus menanyakan perihal itu, sudah pasti dirinya cemburu kalau Dante berdekatan dengan Anggun. Apalagi mama Dante lebih setuju kalau anaknya bersama Anggun.
"Kamu sudah tau jawabannya," tukas Ivona dengan kesal.
"Baiklah, aku akan menyuruh Anggun untuk pulang saja." Dante segera beranjak menuju pintu kamar, saat membuka pintunya dia dikejutkan dengan sosok mamanya yang kini berdiri di depan pintu.
"Mama, ada apa, Ma?" tanya Dante dengan bingung.
"Mama ingin bertemu dengan dia."
Dante jelas saja tahu siapa yang dimaksud oleh mamanya, yang sudah jelas Ivona.
"Tapi, Ma, Ivona sedang istirahat. Dia tidak bisa diganggu," ujar Dante.
"Tenang saja, Mama tidak kaan macam-macam dengannya," ujar Citra meyakinkan anaknya.
Dante menghela napas berat, akhirnya dia mengangguk setuju.
"Dante mohon, jangan sakiti dia, Ma," ucap Dante sebelum membiarkan mamanya untuk masuk ke dalam kamarnya.
Tanpa memedulikan perkataan anaknya, kini Citra sudah masuk ke dalam kamar, dapat dilihatnya kalau Ivona tengah duduk di ranjang seraya bermain ponsel.
Citra berdeham keras guna menarik perhatian Ivona. Mendengar seseorang yang berada di sekitarnya, membuat Ivona mendongak dan bersitatap dengan mama Dante.
Sontak saja Ivona segera meletakan ponselnya, dia menatap mama Dante dengan lekat, sejujurnya, dia bingung harus mengatakan apa pada mama Dante.
"Ada apa, Tante?" tanya Ivona dengan sopan pada Citra.
Citra mendekati wanita yang kini berstatus sebagai pacar anaknya.
"Apa kamu sedang hamil?"
Raut terkejut Ivona menjadi pemandangan bagi Citra, namun, sedetik kemudian Ivona segera mengembalikan lagi raut wajahnya seperti semula.
"Benar, Tante," balas Ivona jujur, karena dia rasa sudah tidak perlu ada yang dirahasiakan lagi olehnya.
"Apa kamu bukan wanita baik-baik?"
Perkataan Citra mampu membuat Ivona sedikit tersinggung.
"Apa maksud Tante?" Ivona masih menjaga intonasi suaranya, padahal dalam hati dia sudah kesal setengah mati.
"Hamil diluar nikah, apa kamu tidak malu sebagai perempuan?" Citra berkata dengan pedas, dia memang sangat kecewa dengan Dante, meski begitu dirinya tidak akan rela kalau Dante menikah dengan perempuan sembarangan.
"Harusnya Tante tanya sama Dante, pria itu yang membuatku seperti ini," tukas Ivona dengan tajam.
"Dia pasti dijebak, Dante bukan lelaki yang seperti itu."
"Maka Tante bukanlah orang tua yang baik karena tidak mengenal anaknya sendiri," ucap Ivona menambahkan.
Mungkin Ivona masih bisa bersikap sopan kalau saja mama Dante tidak memancing amarahnya, Ivona paling benci dengan orang lain yang suka menghina dirinya.
"Dante pasti sudah gila karena memilih wanita sepertimu," seru Citra.
"Dia memang gila, anak Tante tergila-gila padaku," sahut Ivona dengan santai.
"Jauhi Dante, aku akan memberimu uang yang banyak untuk menghidupi anakmu," ujar Citra.
Ivona tertawa sinis, dia menatap tajam pada Citra yang seakan memandang rendah dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Over You 21+ [END]
RomanceDipaksa menikah dengan mantan pacarnya, bukan salah satu tujuan di dalam hidup seorang Ivona, dia benar-benar tidak menyukai lelaki yang berstatus sebagai mantannya itu. Pantang baginya mengulang kisah cinta dengan orang yang sama, karena pada akhi...