Pada malam kau rebahkan segala peluh
Pada siang kau abaikan semua cinta
Pada senja kau berlindung di balik jingga
Pada hari tak sedikit pun kau kais sunyi
Sia-sia?
Entah hampa atau mungkin balada sukma
Bergaung antara jurang terjal penuh nista
Tidak, kau tidak pernah merasa iba
Meski seribu waktumu terbuang percuma
Sia-sia?
Kau cambuk aku dalam diam mu
Kau tuangi tubuhku dengan simbahan madu
Lantas mana yang menjadi khayalmu?
Ataukah aku lah bagian dari permainan waktu?
Percuma?
***
Hai readers!
Entah ada yang menunggu kelanjutan ini atau tidak, aku akan tetap menulis..Oh iya, aku mau ngucapin terima kasih banyak buat kamu.. iya kamu.. kamu yang udah mau baca dan vote tulisan ini.. dan juga buat kamu yang masukin tulisanku ini ke dalam reading list.. ^,^
Happy banget! ^,^Semoga hati kalian sehat selalu, Aamiin.. ^,^
Enjoy!***
"Terjatuhlah sampai kamu mampu merasakan pijakan, karena tak selamanya yang kamu pijak itu mengikuti keinginan."
"Ikhlaskan jika yang kamu genggam ingin terbang, karena tak selamanya tanganmu mampu untuk menahan."
"Berjalanlah dengan mata dan telinga yang terbuka, karena kamu harus siap jika di perjalanan menemukan cinta."
"Hambatan terberatmu adalah ego, maka berdamailah dengannya."
***
"Jika manusia memiliki jiwa, maka sebuah karya semestinya memiliki nyawa."
Happy Friday!
Selamat beristirahat.. ^,^
01:01
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Garis
PoetryAku hanya kembali pada titik awal. Jika kau beranggapan aku pergi, kau salah besar. Aku masih disini, berdiri di belakang sebuah garis yang sudah jelas terbentang. Garis yang menyadari bahwa kamu dan aku tidaklah sama. Ku akui, aku pernah melampaui...