Kata Kita

5.7K 105 0
                                    

Aku hanya kembali pada titik awal. Jika kamu beranggapan aku pergi, kamu salah besar. Aku masih disini, berdiri di belakang garis yang sudah jelas terbentang. Garis yang menyadari bahwa kamu dan aku tidaklah sama. Ku akui, aku pernah melampaui garis itu dan mendekat padamu. Tetapi seiring berjalannya waktu, aku tau bahwa aku telah salah dalam mengambil langkah. Kini aku menyadari, bahwa jelas berbeda antara kamu dan aku. Kamu akan tetap terbang di udara, sedangkan aku melihatmu dari pijakan tanah.

Sungguh hatiku teriris, tak kan pernah sampai habis tertepis..

Sungguh aku jatuh, dalam belenggu peluh melilit tubuh..

Sungguh aku sakit, saat kau tak berbalik membawa aku di balik bukit..

Aku ada, kamu nyata, namun kata kita tidaklah ada..

Langkahmu bersama angin, namun tubuhku bersama tanah. Kamu berjalan menantang hari, sedangkan aku diam berdiri.

Ku katakan dengan lantang, bahwa aku enggan menuntutmu dalam perang..

Ku katakan dengan terbuka, bahwa aku adalah ada..

Ku katakan dengan kata, bahwa kata kita tetaplah ada..

Jangan menghukum dirimu dengan perangai silam, terlebih dengan jangkar besar yang siap menghantam.

Jangan menuntut diriku dengan keterbukaan, terlebih dalam simpul yang telah kau ikatkan.

Jangan akhiri semua dunia, jika nanti kau bersiap membuat aku nyata.

Aku ada, ada dan memang ada..

Aku ada, ada dan tidak terbuka..

Aku ada, ada dan mempunyai jiwa..

Aku ada, ada dan siap membuka dunia..

Aku ada,

Ada..

A..da..

A..d..a..

A....d.....a....

Sebuah GarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang