Ini bukan tentang kamu atau pun dia yang sekarang. Karena ini adalah tentang dirinya. Ya, dirinya.
Dirinya yang selama 9 tahun ini masih ada. Bukan, bukan karena aku tidak mampu move on, tetapi lebih karena memang dirinya sudah terpahat dan mempunyai tempat khusus di hatiku. Ya, tempat khusus.
Ini bukan sajak atau puisi, melainkan sebuah narasi panjang yang aku pun tidak tahu bagaimana akhirnya. Karena yang ku tahu adalah, dirinya masih ada dan akan terus ada.
Jangan tanya padaku bagaimana rasanya? Karena ku pastikan kalian pun pernah merasakannya, walau kalian berusaha keras untuk menampiknya.
Mencintai yang ada di sisimu saat ini, namun hatimu masih mempunyai ruang khusus untuk dirinya, pernahkah?
Di cintai oleh dia yang sekarang, namun masih tetap di sayangi oleh dirinya, pernahkah?
Di limpahi kasih sayang oleh dia dan dirinya, namun kalian tidak sanggup memihak pada dirinya, pernahkah?
Terbersit harap untuk mengulangi kembali bersama dirinya dan memperbaiki semua, pernahkah?
Saling berharap namun hanya bisa melakukan jalan di tempat, pernahkah?
***
24.01.2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Garis
PoetryAku hanya kembali pada titik awal. Jika kau beranggapan aku pergi, kau salah besar. Aku masih disini, berdiri di belakang sebuah garis yang sudah jelas terbentang. Garis yang menyadari bahwa kamu dan aku tidaklah sama. Ku akui, aku pernah melampaui...