Satu rasa dalam genggaman, menjadi kuat dengan terpaan..
Bahkan sebuah kepalan, kan tumbang dengan kekuatan
Ah, tak usah kau pedulikan debu di sekitarmu..
Karena tanganmu saja sudah di penuhi kuman sejak dahulu..
***
Ibaku yang terlambat, tak kan mungkin menjadi sempat
Entah seberapa dalam ini tertambat, tak berkurang satu pun meski dekat
Kau mampu berkelit kata, namun tidak dengan isinya
Kau mampu melindungiku, namun kita tidaklah satu
Ragamu adalah miliknya, namun disini lah hatimu berada
Bergelung bersamaku di lembah cinta, bersemayam tanpa batas masa
***
05.04.2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Garis
PoetryAku hanya kembali pada titik awal. Jika kau beranggapan aku pergi, kau salah besar. Aku masih disini, berdiri di belakang sebuah garis yang sudah jelas terbentang. Garis yang menyadari bahwa kamu dan aku tidaklah sama. Ku akui, aku pernah melampaui...