Part 19

165 35 6
                                    

Hari baru pun tiba. Saat ini, tepatnya di apartement milik Alvin, laki-laki itu baru saja mengumpulkan kesadarannya dan turun dari tempat tidurnya. Sebelum beranjak keluar dari kamar, ia melakukan peregangan otot lengan dan punggung.

Lalu, ia bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Seperti biasa, ia memilih untuk menggosok gigi dan mencuci muka terlebih dahulu sebelum memasak serta menyantap sarapan.

Perlahan merasakan sensasi dingin pasta gigi dan sikat yang menggosok giginya, Alvin mengumpulkan setiap kegiatan yang akan dilakukannya hari ini dalam pikirannya. Ia merupakan tipe pribadi yang cukup teroganizir dalam hal kegiatan sehari-hari.

"Pagi ini, absen di bar. Terus edit dan remix daftar playlist." Alvin bermonolog dalam hati seraya berkumur dan membersihkan bibirnya dengan air mengalir dari kran.

Kemudian, ia meraih handuk dan juga pakaian ganti. Saat melaksanakan ritual mandi di bawah shower, ia melanjutkan mendata kegiatan yang sempat tertunda untuk beberapa menit.

"Terus, nanti siang ke laundry dan antar blousenya Velove." Alvin bermonolog dalam batinnya. Di saat itu juga, ia teringat akan wajah wanita pemilik nama tersebut.

Wajah yang mendadak hadir dalam benaknya itu menyunggingkan senyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah yang mendadak hadir dalam benaknya itu menyunggingkan senyum manis. Kedua netra wanita itu memancarkan kharisma tersendiri yang membuat Alvin termenung di bawah guyuran air dingin dari shower yang dibukanya.

Beberapa detik kemudian, laki-laki itu menggelengkan kepalanya, tersadar dan mematikan shower yang mengguyur dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa detik kemudian, laki-laki itu menggelengkan kepalanya, tersadar dan mematikan shower yang mengguyur dirinya. Ia kembali berujar dalam hati, "Kenapa bayangan wanita itu terus melekat dalam pikiran? Padahal, aku juga engga begitu sering nemuin dia. Tahu tentang latar belakang dan keinginannya aja engga."

Usai menyelesaikan kegiatan mandinya, Alvin mengenakan polo shirt berwarna merah marun yang disandingkan dengan celana jeans slim fit dengan motif sobek-sobek. Tampak casual dan sederhana, namun hal itu tak meruntuhkan citra tampan yang melekat pada dirinya.

Setelahnya, ia melangkah menuju dapur dan memeriksa bahan makanan di kulkas yang bersebelahan dengan tempat cuci piring. Didapatinya beberapa bahan seperti telur, sayur-mayur, dan daging ayam fillet. Selain itu, ia juga menemukan dua bungkus roti tawar dan dua pack ham sapi.

My First and Last [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang