Di pukul 09.15, Velove dan ketiga sahabatnya tiba di rumah Metta yang memiliki dua lantai dan taman yang luas. Penampakan dari rumah besar itu cukup membuat keempat wanita karir tersebut terkagum-kagum.
"PAG.." Suara pintu mobil ditutup serentak oleh Velove, Evelyn, Benita, dan juga Angel. Kedua mata mereka menatap kagum bersama dengan bibir yang tak berhenti berkata-kata.
"Tajir kaya gini kok Metta masih kerja aja ya." Evelyn berujar seraya melempar pandang pada Velove, Angel, dan Benita bergantian.
"Mungkin, Metta pengen buka usaha sendiri, jadi kumpulin modal dulu," tebak Velove seraya menarik kopernya dan berjalan mendahului ketiga sahabatnya.
Benita mengedikkan bahu dan menanggapi, "Mungkin aja, atau memang Metta itu engga suka nganggur di rumah."
Kemudian, mereka berempat pun menghampiri pintu utama dari rumah Metta. Evelyn selaku orang yang mengadakan acara menginap bersama menekan bel pintu perlahan, "TING..TONG.."
Terdengar lah suara Metta dari dalam rumah, "Sebentar ya!"
"CKLEEK.." Metta membuka pintu dan menatap dengan senyum merekah di bibir merahnya yang mengkilap.
"Welcome! Semoga betah ya!" Metta mengucapkan kata sambutan dengan tatapan berbinar.
Keempat sahabatnya itu pun tersenyum dan memuji tatanan rumah serta sang tuan rumah. Lalu, mereka semua masuk seraya bertukar kata satu sama lain.
"Jadi, orang tuamu ke Swiss sampe bulan Februari tahun depan?" Benita kembali memastikan.
"Iya, lumayan lama. Jadi, aku bisa lebih sering berduaan sama Rafael di rumah." Metta menjelaskan dengan senyum senang.
"Rafael siapa lagi?" Evelyn mengerutkan kening, merasa asing dengan nama yang baru saja disebut oleh Metta.
Metta menatap Evelyn dengan senyum manis dan menjawab, "Pacarku. Maaf ya baru kasih tahu."
"Yee.. Pacaran diem-diem. Traktir dong!" Angel mengomel dengan air muka kesal.
Metta pun semakin mengembangkan senyumnya, merasa lega dengan keberaniannya mengungkapkan status hubungan di depan keempat sahabatnya. "Iya, iya. Aku memang rencananya mau traktir kalian besok," lanjutnya.
Lalu, Metta pun menunjukkan kamar tamu yang berada di lantai dua, berseberangan dengan kamar miliknya. "Ini kamar tamunya. Kalau kalian merasa sesak, bisa tarik ekstra bed di bawah ini." Metta membuka pintu kamar dan menunjukkan kasur tambahan yang tersemat di kolong bawah kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last [COMPLETED]
RomanceVelove, wanita workaholic yang sulit percaya akan cinta, menikmati status singlenya tanpa terpikir akan melabuhkan hati pada seorang pria. Hal itu membuatnya disindir oleh keempat sahabatnya. Label pemilih dalam hal pasangan pun disandangnya. Hingga...