28 Oktober 2021
•••
Cukup lama tidur, Brendon bangun dengan posisi yang masih sama bersama Sarah yang masih terlelap. Di atas kursi, berpelukan, dan begitu nyaman meski Brendon akui cukup melelahkan. Namun, ia tak tega membangunkan Sarah, jadi ia biarkan dirinya begitu, rasa sakit begini tak sebanding dengan rasa luar biasa yang dirasakannya bersama wanitanya itu.
Ya, sama sekali tak sebanding.
Brendon tersenyum, mengingat momentum penuh kebahagiaan yang tadi mereka lakukan, sebelum akhirnya mengusap lembut rambut Sarah agar tak membangunkannya. Sarah, dengan wajah cantiknya tertidur tenang bak malaikat, ia begitu manis, cantik, kulitnya mulus dan lembut, juga wangi. Tubuhnya pun begitu nyaman kala disentuh, Brendon rasanya ingin memeluk Sarah erat dan mencumbunya tetapi sekali lagi khawatir membangunkan istrinya yang jelas besok akan kerja dan ia yakin harus banyak istirahat.
Mungkin ini sudah sore menjelang malam, sebentar lagi orang tuanya akan memanggil mereka untuk makan malam, tapi siapa tega membangunkan Sarah yang pasti akan banyak kerjaan.
Bahkan memandangi Sarah begini sudah membuat hasrat di dada berbunga-bunga, Brendon jadi mencium pipi Sarah, ah astaga dia ingin memakan istrinya sekarang.
Namun, Brendon menahan diri, pria itu mengingat sesuatu, hingga ia menyalakan komputernya meski agak susah payah karena harus menjaga Sarah dalam pelukan, dan akhirnya komputernya menyala. Pria itu menuju ke bagian gmail, dan di sanalah sesuai dugaannya gambar serta video pra-pasca pernikahan mereka dikirim di sana. Brendon mungkin akan menyimpan ini semua ke CD sebagai kenang-kenangan khusus dan mem-print-nya dengan gaya polaroid. Ia sudah punya alat-alatnya jadi mudah saja untuk itu.
Lumayan menghemat.
Brendon membuka file berisi pre wedding mereka, mereka memakai pakaian sederhana ala perdesaan saja dan berfoto di atas padang rumput dan suasana khas desa pada umumnya. Meski skinship hanya sekadar berpelukan dan Brendon mengangkat, menyatukan kening, atau tidur di atas rumput sambil berpejam menikmati indahnya alam, banyak pose lainnya, mereka begitu mesra. Brendon ingat bagaimana pengambilan foto ini, fotografer yang disewa sangatlah profesional hingga mereka amat cantik dan tampan terlihat.
Oh, Brendon tak ada apa-apanya, suasana sekitar dan Sarahlah pencerah sesungguhnya, sekaligus tentu ankle dari fotografer profesional itu.
Brendon tersenyum, entah sudah berapa kali ia bilang ini, ia sangat beruntung bersama Sarah. Ia menatap Sarah yang masih saja terlelap di pelukannya, mencium keningnya penuh cinta.
Puas mengecek file pertama bersama video pengambilan demi pengambilan pre wedding mereka, Brendon kemudian beralih ke file kedua berisi foto-foto dan video pernikahan mereka. Wajah Brendon begitu haru melihat itu semua, ah andai Sarah melihat ... duh Brendon merasa bersalah kepo tanpa istrinya sekarang. Harusnya ia membukanya saat Sarah bangun saja.
Menghela napas kesal akan kebodohannya, Brendon menutup file itu, entahlah ia dilema antara harus bahagia melihat tadi atau memaki dirinya yang ia rasa sangat egois karena perbuatannya tadi. Astaga ....
Brendon berusaha menenangkan diri, tidak tidak jangan emosional dengan masalah seperti ini. Bersikaplah dewasa, Sarah pasti tak akan mudah marah hanya karena masalah ini, Brendon mewanti dirinya. Setelahnya kala tenang, Brendon kembali berselancar di komputernya guna melihat-lihat isinya.
Entahlah, rasanya tangannya gatal untuk sesuatu.
Mungkin beberapa file 'privasi'-nya akan dia arsipkan atau ia hapus saja, dan sisanya yang lebih bersahabat dia tinggalkan. Lagipula ia sudah punya istri, jadi yah itu pilihan agak bijak. Atau mungkin dia bisa nonton bareng bersama Sarah? Ugh, tidak tidak Sarah tak akan suka, parah Brendon. Memutuskan untuk menyimpannya di file terdalam saja, Brendon jadi ingat sesuatu yang lain lagi, sesuatu yang dia simpan di file terdalam.
Foto-foto Sarah ala creepy stalker-nya.
Apa yang ia harus lakukan dengan itu? Simpan? Atau hapus? Brendon sayang foto-foto itu, di setiap foto Sarah sangat cantik, tetapi sekalipun di file terdalam ia tak mau mengambil risiko rahasia buruknya terbongkar soal ini. Astaga ... Brendon harus menyembunyikan itu pada Sarah ya? Bukannya ia ingin membina hubungan dengan kejujuran yang ia junjung? Ugh ... apa ia harus jujur saja soal itu?
Mengakui kesalahannya, apa nanti tanggapan Sarah? Jijik? Takut? Ngeri?
Apa pun nanti ... Brendon tahu ia harus jujur.
Ketika memikirkan keputusan itu, sebuah gmail baru masuk ke notifikasi. Brendon memicingkan mata menatap gmail yang dikirim dari rxxndxxmnxxmbxxr1234, pasti gmail phising sih, sebagai gamer dia sering dikirimi hal demikian. Brendon entah kenapa iseng membukanya, dan berpikir itu phising ... Brendon salah besar. Matanya membulat sempurna melihat apa yang ada di sana.
Sebuah foto.
Foto sepasang insan yang berselfie, penampilan mereka seperti anak kuliahan, dan wajah keduanya, anehnya dicoret-coret. Brendon heran, apa ini? Modus phising terbaru? Namun ada keterangan di gambar yang dikirim itu.
"Selamat atas pernikahannya, Sarah."
Brendon kaget, dan kemudian ia meneliti foto itu, tepatnya ke foto wanita yang dicoret wajahnya itu ... di mana gesturnya ... gesturnya begitu mirip dengan Sarah! Apa itu Sarah dan pria itu ....
Mantan Sarah di masa lalu kah?!
Bagaimana dia bisa tahu gmail Brendon?!
Oh oke, benar, gmail Brendon memang gmail khusus umum yang ia letakkan di halaman kreatornya untuk bisnis, tapi yang lebih aneh sebenarnya bagian pria ini, tahu jika di balik halaman kreator itu adalah dia yang kini berstatus suami Sarah. Apa teman Sarah membocorkan identitasnya karena hanya mereka yang tahu? Entah sengaja atau tidak ... jelas ada hubungannya pastinya!
Tiba-tiba Brendon jadi khawatir sendiri, apa maksudnya jika benar ini mantan Sarah yang berulah, pasti bukan sekadar teror dalam gmail saja. Mantan Sarah kan di masa lalu memang berengsek, Brendon jadi menatap khawatir istrinya itu, ia memeluknya erat dan berjanji akan melindunginya.
Janji seorang pria sejati!
Sekarang, apa ia harus memberitahukan ini pada Sarah? Ia sebenarnya tak ingin istrinya banyak pikiran tapi ia juga tak bisa menyembunyikan fakta sehingga Sarah tak bisa hati-hati, dan sudah ada janji wajib jujur dan terbuka satu sama lain--atau dia harus menjaga rahasia ini dan melindungi Sarah diam-diam saja?
"Itu ... itu fotoku." Brendon kaget, saking banyak pikirannya ia tak sadar ternyata Sarah sudah bangun, Brendon menatap Sarah yang wajahnya begitu syok. "Itu fotoku sama dia."
Melihat badan istrinya mulai gemetar karena disinggahi rasa takut, Brendon segera merengkuh Sarah. Selama ini Sarah yang selalu melindunginya, sekarang dia yang akan menjaga Sarah, berdiri di depan wanita itu dan melindunginya dari apa pun termasuk mantannya yang berengsek itu.
"Itu ... apa itu gmail dari dia?"
Brendon terus merengkuh erat Sarah. "Aku gak tahu, tapi tiba-tiba ada yang ngirim. Kamu tenang aja ... aku bakalan selalu melindungi kamu ... gak akan kubiarkan sehelai rambut kamu pun disentuh dia. Gak akan kubiarkan." Lihat saja, dia akan mendapatkan sabuk hitam lebih cepat untuk bela dirinya nanti, eh tapi apa dia makai sabuk? Bodolah soal itu.
Yang penting, Brendon akan membuat dirinya kuat, agar bisa jadi pria Sarah yang melindunginya.
Brendon janji, ini janji hidup dan matinya.
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI NOLEP [Brendon Series - J]
Romance21+ Sarah Darsono kebelet nikah, karena ia wanita 25 tahun yang merasa tertinggal dari teman-temannya yang lain. Teman SD? Sudah pada nikah! Teman SMP? Iya juga. Teman SMA? Jelas! Bahkan roommate satu kost-nya pun meninggalkannya karena tinggal bers...