22 Oktober 2021
•••
"Mereka udah ditindak kepala sekolah, tapi yah aku gak mau ngurusin lagi lebih jauh. Aku ... cukup itu aja pokoknya!" Brendon terlihat masih penuh kesenduan mengatakannya.
"Iya, udah gak papa kok." Sarah mengusap puncak kepala Brendon, menenangkannya. "Cup cup cup." Ia seperti ibu yang menenangkan anaknya yang merengek.
"Pe-peluk lagi?" pinta Brendon, nada suaranya serak sendu, tetapi nyatanya ada modus di sana.
Sarah tanpa pikir panjang menurut, dan Brendon rasanya begitu sejahtera. Sampai, Hesti yang tengah maskeran lewat. Matanya memicing ke sang kakak yang terlihat merengek dan berpelukan dengan Sarah dengan mesranya di dada wanita itu. Merasa parah, Hesti langsung ngacir menghampiri kakak keduanya yang tengah sibuk dengan laptop di kamar.
Hesti tanpa permisi membuka pintu dan langsung lari menghampiri Niken. Niken agak terkejut karena kehadiran adiknya itu, terlebih maskeran, warnanya hitam gosong pula, kan ngagetin.
"Hes, kamu bisa gak ngetuk atau panggil dulu sebelum masuk huh? Gak sopan tau!" Hesti tampak menggoyangkan tangan Niken, ia tak menggerakan wajahnya sama sekali ataupun bicara, takut maskernya pecah. "Apa sih?! Jangan ganggu deh, Kakak lagi ngerjain skripsi nih!"
Hesti menunjuk-nunjuk ke depan, mengintruksi kakaknya agar melihat apa yang dilihatnya tadi, tetapi Niken bingung apa yang mau dikatakan adiknya.
"Apa sih? Udah ih sana jangan ganggu! Kakak makin pusing nih!" Niken mendorong Hesti menjauh.
Hesti tampak kesal dengan wajah kakunya, ia menarik-narik tangan Niken kali ini, menyeretnya keluar.
"Ish, ogah! Kakak bilang jangan ganggu--"
"Ish, gak pahaman amat!" Dan akhirnya, Hesti bersuara, ia cemberut seraya memegang maskernya dan sekilas melihat ke arah cermin. "Iiih, tuh kan maskerku retak! Kakak sih!"
"Kamu mau apa sih sebenernya?!" Niken balik kesal.
"Itu, lho, Kakak modus nempelin Kak Sarah, peluk-pelukan!" Hesti menunjuk ke area sana lagi.
"Ya gak papa kali peluk-pelukan, kan mereka saling sayang, lagian bentar lagi juga nikah!" Niken memutar bola mata dan kembali fokus ke laptopnya.
"Ish, bukan cuman itu, tapi ...." Hesti berbisik pada sang kakak dan Niken yang mendengarnya tercengang. "Aku gak nyangka Kakak bisa semesum itu, mereka kan belum bener-bener nikah! Kak Sarah kok mau aja dikibulin sama air mata buaya Kakak!"
Niken menghela napas. "Terus masalahnya apa?"
"Masalahnya?" Hesti menatap balik kakaknya. "Ya enggak ada sih, cuman gak nyangka aja Kakak bisa mesum."
"Kak Brendon kan emang mesum." Niken tampak cuek.
"Lho? Masa sih?" Hesti jujur saja meragukan performa kakaknya itu, Brendon kan pria tercupu yang pernah Hesti temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI NOLEP [Brendon Series - J]
Romance21+ Sarah Darsono kebelet nikah, karena ia wanita 25 tahun yang merasa tertinggal dari teman-temannya yang lain. Teman SD? Sudah pada nikah! Teman SMP? Iya juga. Teman SMA? Jelas! Bahkan roommate satu kost-nya pun meninggalkannya karena tinggal bers...