3 November 2021
•••
Hari ini, hal pertama yang dilakukan pasangan muda itu adalah membeli rumah impian mereka. Saat bertemu Jack dan ayahnya, Brendon sudah sangat normal tak seperti dulu, dan semua itu tuntas dalam satu haru saja meski hanya bagian kesepakatan. Masih banyak hal yang harus Brendon urus nanti soal rumah mereka hingga benar-benar bisa mereka tempati nantinya.
Cepat atau lambat.
Sarah disuruh tak usah khawatir dan berpikir terlalu banyak, ia tak mau istrinya yang hamil muda itu terlalu lelah, dan setelahnya jadwal kedua pun akan hadir nanti.
Siang agak sore itu, di mana nyatanya cukup cepat bagi Brendon mendapatkan 10 juta subscribers. Sudah saatnya ia menepati janjinya untuk face reveal, bersama Sarah, dan juga kehidupan lain di dalam perut Sarah yang nantinya akan hadir di dunia. Keduanya kini memakai jas dan gaun, khas, serupa pasangan yang siap dinner di restoran mewah. Jas dan gaun itu begitu serasi, sama-sama bertema navy yang agak kemerlap jika di kegelapan, Brendon mulai menyiapkan stream-nya--di mana ia meletakkan layar starting soon yang akan memunculkan mereka setelah waktu yang ditentukan siap.
Kini, wanita dan pria muda itu bersiap-siap, tak terlalu buru-buru.
"Gimana penampilanku?" tanya Sarah, ia sedikit merapikan rambutnya yang dibuat agak bergelombang.
"Seperti biasa, kamu selalu cantik." Brendon ke mode gombalnya, Sarah hanya tersenyum geli.
Brendon memasang kacamatanya, dan Sarah sedikit membenarkan dasi pria itu, juga membenarkan rambutnya yang agak panjang. Keduanya saling bersitatap dalam diam kemudian, rasanya hanyut dalam penampilan masing-masing yang menggoda, bahkan Brendon dengan genit memegang pantat Sarah yang memang sangat touchable.
Sarah memukul tangannya, menyadarkan diri serta suaminya itu. "Sebentar lagi kita stream tuh!" Ia menunjuk layar komputer yang ada dan Brendon hanya cengengesan.
Lalu tak lama kemudian, Brendon teringat sesuatu, ada hal yang masih sangat ia sembunyikan dari Sarah dan lupa ia beritahu padahal ingin saat itu--ia tak ingat lagi karena peristiwa email nyasar. Namun, ia dilema sekarang memberitahunya, Sarah dalam keadaan hamil dan mempermainkan emosi Sarah bukanlah hal baik.
Sangat buruk malahan.
Tetapi di satu sisi, ia tahu jika menyembunyikan terlalu lama akan sangat buruk, dan jika tidak jujur ... akan lebih buruk lagi. Ugh, eh padahal kan bisa saja dihapus dan menganggap itu tak pernah terjadi, tapi Brendon tak rela juga, kadang Brendon masih memiliki sifat egois yang kentara dalam dirinya. Ia ingin menyimpan 400 lebih foto Sarah itu ... dengan izin Sarah.
Itulah tujuan aslinya jujur.
"Mm ... Sa-Sarah?" tanya Brendon dengan gagap, gestur takut itu mengherankan Sarah.
"Kenapa? Kamu gugup streaming face reveal-nya?" Ia pikir begitu, Brendon memang agak gugup soal itu tetapi semuanya terlalu nyaman hingga ia tak merasa demikian.
Pria itu menggeleng. "Aku ... aku mau minta izin."
"Izin?" Sarah mengerutkan kening. "Izin apa?"
"Jadi ... begini ...." Brendon membuka komputernya ke bagian berkas, membuka berkas itu yang perlu dipencet berkali-kali karena ada berkas demi berkas di dalamnya hingga ke sisi terdalam berkas itu.
Isinya file foto.
Bukan satu dua, tapi ratusan!
Dan Sarah terperanjat kaget, foto itu adalah fotonya yang dipotret dari kejauhan, foto-foto dirinya beragam pose di depan teras. Semuanya di lokasi yang sama, teras rumahnya, dan Sarah merasa itu semua ... setiap hari satu foto!
Sarah menatap Brendon, ekspresi wajahnya benar-benar membuat Brendon takut hingga menunduk sendu, sebelum akhirnya menatap foto itu lagi.
"Ini semua ... kamu yang ambil?" tanya Sarah, menunjuk layar komputer dan mulai menyusuri turun halaman komputer itu.
"I-iya ...."
Sarah terkejut, Brendon kenapa bisa melakukan ini? Ia benar-benar seperti creepy stalker meski bukan foto tak senonoh milik Sarah. Namun tetap saja, siapa pun akan seram jika ada seorang pria yang awalnya tak dikenalnya punya ratusan foto dirinya secara diam-diam.
Akan tetapi, Sarah menatap Brendon yang menunduk semakin takut, wajah pria itu seperti anak kecil yang sangat menyesali perbuatannya. Hingga Sarah berpikir lagi, dibandingkan creepy stalker, Brendon tak cocok untuk itu. Ia mungkin seseorang yang mengagumi dari kejauhan saja dan terlalu takut keluar hingga hanya bisa melakukan ini, Brendon tak terlihat jahat meski obsesinya cukup ... menakutkan.
Lagi, Brendon pria baik yang tak melakukan hal bahaya padanya, bahkan menyayanginya, Brendon dari keluarga baik-baik juga dan jelas sih sudah alasannya melakukan ini karena keinginannya bersama Sarah saja. Ia pastilah terlalu takut berbuat semena-mena pada Sarah.
Oke, Sarah sedang hamil, emosinya memang sulit distabilkan tetapi ia tak mau rumah tangganya bermasalah hanya karena ini. Lagipun, Brendon hanya melakukan ini pada Sarah kan? Brendon bukan selingkuh atau hal apa pun? Ini tanda cinta Brendon yang keterlaluan besar pada Sarah saja ... yah begitulah postive thinking Sarah.
"Kamu motret ini setiap hari?" Brendon menarik ingusnya lalu mengangguk pelan, dia seperti ingin menangis karena menyesalinya, hingga Sarah malah merasa tak tega marah. Ia bersyukur akan hal itu. "Apa kamu lakuin ini juga sama semua cewek yang kamu suka?"
Brendon menggeleng cepat. "Cu-cuman kamu cewek yang kusuka, a-aku minta maaf karena udah jadi creepy stalker kamu, a-aku gak tahu. Aku cinta banget sama kamu ...."
Meski agak ngeri, Sarah bersyukur Brendon tak seseram itu dan hanya melakukan ini padanya. Ia cowok yang sangat baby untuk jadi creepy. Sarah lalu menghela napas panjang.
"Ya udah, gak papalah, yang lalu biarin berlalu." Brendon yang mendengarnya mendongak, wajahnya bahagia. "Jadi kamu bakal apain foto-fotoku itu?"
"I-itu ... aku mau nyimpen boleh? Aku mau izin nyimpen ...." Brendon berkata dengan kedua pipi memerah.
Jika Brendon benar-benar sangat mencintainya begini, Sarah rasa tak perlu merasa khawatir dengan orang ketiga dan merasa beruntung. Pasti Brendon akan setia padanya.
"Ya udah, oke."
Brendon menyengir lebar, rasanya seperti mimpi, ia bak anak kecil yang dituruti kemauannya oleh orang tuanya. Brendon lalu memeluk Sarah erat dan Sarah balik memeluk suaminya itu.
"Makasih Sarah ...."
"Sama-sama, Beebo." Dan kala asyik berpelukan, mata Sarah bertemu ke kamera, nyatanya sudah nyala. "Bee, stream-nya!"
"Astaga!" Dan segera Brendon melepaskan pelukan mereka dan memulai stream mereka. Nyatanya sudah banyak yang berkomentar di stream itu.
"Hai, Guys. Sob. Apa kabar kalian? Welcome to my face reveal ... and yes. Gue Bee. Orang yang selama ini nemenin kalian main game, curhat. Gue Bee ...."
Kebanyakan dari mereka mengatakan hal yang hampir sama:
"Astaga, ganteng banget!"
"Ekspektasi gue beneran!"
"Gila, ternyata ganteng, tapi selama ini dia populer gak manfaatin tampang tapi skill! Gila keren!"
Mengagumi ketampanan Brendon yang memakai kacamata dan jas, dia memang begitu imut.
Hampir sama seperti Sarah kali pertama tau Brendon adalah streamer tanpa wajah. Lalu tanggapin lain soal Sarah, mereka bertanya-tanya siapa wanita cantik itu, mengaguminya, dan menebak-nebak ... apakah itu someone special Brendon terlebih mereka tadi berpelukan?!
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI NOLEP [Brendon Series - J]
Romance21+ Sarah Darsono kebelet nikah, karena ia wanita 25 tahun yang merasa tertinggal dari teman-temannya yang lain. Teman SD? Sudah pada nikah! Teman SMP? Iya juga. Teman SMA? Jelas! Bahkan roommate satu kost-nya pun meninggalkannya karena tinggal bers...