Hai, i'm back!
Jangan lupa buat vote, dan komen ya. Gak susah kok buat ngelakuin hal itu. Hargai ya❤️
Happy reading!!*****
Libur hari pertama setelah semalam puncak acara tahunan yang biasa di lakukan oleh SMA Cakrawala telah tiba. Siblings di Pramudya masih bergelung dengan selimutnya, tak peduli dengan sinar matahari yang bahkan sudah menembus celah jendela. Mereka hanya ingin bebas di hari libur pertamanya.
Mengenai rencana liburan mereka tahun ini, mereka akan berangkat ke Sydney lusa. Liburan hari pertama dan kedua mereka di rumah dulu, baru hari ketiganya mereka melakukan perjalanan ke Sydney. Tidak untuk Zela dan Roland, pasangan suami istri itu akan berangkat besok dengan jadwal flight pagi hari.
Biasanya Sakha akan bangun di pagi hari, tapi sepertinya tidak untuk hari ini. Ia menginginkan istirahat yang cukup, karena seminggu kemarin dia terus mengeluarkan tenaganya untuk acara tadi malam.
Sedangkan kedua orang tua mereka sudah bangun sejak subuh, keduanya kini berada di meja makan. Menatap bingung ke arah bangku yang masih kosong, termasuk bangku yang di tempati oleh Sakha.
"Anak-anak belum bangun, Zel?" Tanya Roland heran.
Zela menggeleng, "belum. Biarin aja mereka bangun siang, lagipula ini hari pertama mereka libur," ucap Zela.
Roland menganggukkan kepalanya mengerti.
"Kamu ke resto hari ini?" Tanya Roland sambil menyendokan nasi goreng buatan Zela ke piringnya.
"Iya, tapi agak siangan. Nungguin anak-anak bangun dulu," jawab Zela. Ia kasihan pada anak-anaknya kalau tak ada yang menunggu mereka, pasalnya nanti tak ada yang membuatkan mereka sarapan. Walaupun sebenarnya Sakha bisa memasakkan sarapan untuk adik-adiknya, hanya saja Zela merasa kurang kalau belum membuatkan sarapan untuk ketiga malaikat hatinya.
"Oh iya, gimana sama perusahaan kamu? Udah beres masalahnya?" Mendengar pertanyaan yang Zela lontarkan, Roland menghentikan aktivitasnya yang sedang mengunyah nasi goreng. Pria itu mendongak menatap istrinya.
Bulan sabit seketika muncul di bibir Roland, ia menganggukkan kepalanya pelan, "udah. Kamu gak usah khawatir lagi," ucapnya. Yang di hadiahi senyuman oleh Zela.
"Alhamdulillah kalo gitu," Zela menjeda ucapannya, "berarti besok bisa langsung berangkat ya?" Tanya Zela memastikan.
"Iya, sayang," jawab Roland sambil mengacak rambut istrinya dengan gemas.
"Ish, kamu mah. Rambut aku jadi berantakan lagi," desis Zela, wanita itu melepaskan sendok yang ada di tangannya. Kemudian membenarkan rambutnya yang tadi diacak oleh Roland.
Selanjutnya keadaan menjadi hening, hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dengan piring.
"Zel?" Hingga suara Roland memecah keheningan diantara mereka.
"Kenapa?" Tanya Zela sambil menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.
"Kemarin aku gak sengaja liat kamu sama laki-laki di kafe," mata Zela membola mendengar itu, kunyahannya berhenti begitu saja. Roland kan cemburuan akut, bagaimana kalau nanti Roland malah emosi duluan sebelum ia menjelaskannya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Geminos "Are Betrayed"
Teen Fiction[Sequel of ZELAND] ⚠️Dilarang mencopas/ menjiplak karya saya. Ingatlah, semua yang kamu lakukan di dunia ini, akan dicatat oleh malaikat⚠️ Hidup memang tak selamanya seperti jalan tol yang mulus, pasti ada saja batu kerikilnya. Bisa jadi hari ini k...