4. Saturday at School.

32 7 1
                                    

Jangan lupa vote dan komennya
Setidaknya hargai tulisan ini yaa
Enjoy and happy reading!!

*****

Hari ini merupakan hari sabtu. Weekend? Bisa dibilang iya, bisa juga tidak. Memang setiap hari sabtu kegiatan belajar mengajar di sekolah libur, tapi untuk yang mengikuti ekstrakulikuler ataupun pelajaran tambahan, hari ini tetap masuk. Dan biasanya anggota OSIS selalu ada kegiatan di hari Sabtu.

Sheika seharusnya ada dirumah, namun ia baru saja dikabari oleh sonsaeng-nim nya, bahwa ekskul bahasa Korea hari ini masuk. Ingin absen tapi tak bisa, karena ia merupakan ketua dari ekskul tersebut. Padahal niatnya ia ingin bersantai hari ini.

Di SMA Cakrawala, ada ekstrakulikuler bahasa. Tidak hanya satu bahasa saja, tapi tiga. Yaitu, Jepang, Mandarin, dan Korea. Dan Sheika lebih memilih masuk di Korean-club, menurutnya bahasa Korea lebih mudah dari pilihan yang lain.

Alasan lain yang membuat Sheika lebih memilih Korea daripada Jepang dan Mandarin, sepertinya tidak ada. Padahal, dibandingkan Jepang dan Korea, Sheika lebih suka bahasa Mandarin. Waktu pendaftaran saat itu, Sheika diajak oleh Alula, karena saudara jauhnya itu sangat suka dengan hal-hal yang berbau Korea.

Hampir tiga tahun sekolah di SMA Cakrawala, kemampuan bahasa Korea Sheika juga berkembang. Walaupun terkadang masih bingung dalam penempatan katanya, tapi bila saja diajak ngobrol berbahasa Korea, Sheika dapat memahaminya.

Beruntung Sakha ada kegiatan disekolah hari ini. Selain OSIS, Sakha juga ada latihan basket. Laki-laki itu memang mengikuti ekskul basket, bersama dengan Alva, Arix, dan Iyan. Jadi, Sheika berangkat ke sekolah bersama dengan Sakha.

Noah? Jangan tanyakan anak itu. Ia tidak mengikuti ekskul apapun, karena ekskul yang ia minati tidak terdaftar di SMA Cakrawala. Hari ini ia tetap dirumah, bersantai ria bersama dengan ikan-ikannya.

"Osis juga rapat, Sak?" Tanya Sheika.

Saat ini mereka sedang berada didalam mobil, dan Sakha yang mengendarainya.

"Iya," jawab Sakha yang tetap fokus dengan jalanan dihadapannya.

"Rapatin apa sih emang?" Tanya Sheika penasaran.

Gadis itu membuka tasnya, mengambil kotak bekal yang diberi oleh Zela saat dirumah tadi. Kemudian, ia memakan sandwich yang ada didalamnya.

"Secret," Sheika mendengus pelan mendengar jawaban Sakha.

Sakha memang seperti itu. Setiap ditanya tentang pembicaraannya dengan anak-anak osis saat mereka kumpul, pasti jawabnya selalu rahasia. Menurut Sakha, hal tersebut cukup anak-anak osis yang tahu, dan tidak boleh diberitahukan kepada siapa-siapa. Yang lain hanya perlu menunggu waktunya untuk tahu.

"Nanti lama gak?" Tanya Sheika kembali, mengingat Sakha ada dua kegiatan hari ini.

"Gak tahu," jawab Sakha. Ia juga tidak tahu, tapi jika dibandingkan dengan Sheika pasti gadis itu akan selesai lebih dulu. Karena, yang ia tahu ekskul bahasa Korea bisa selesai paling lama 2jam-an. Sedangkan dirinya, osis saja bisa menghabiskan waktu satu jam lebih, belum ekskul basket.

"Kalau lama, kamu pulang duluan aja," lanjutnya yang mendapat gelengan dari Sheika.

"Aku tunggu di perpus aja, sekalian belajar buat olimpiade nanti," ucap Sheika.

Sakha melirik Sheika seraya tersenyum manis.

"Jangan dipaksain buat belajar terus, Shei. Yang kamu pelajarin itu, pasti udah berkali-kali dibaca kan sama kamu?" Tebak Sakha. Melihat Sheika yang belajar terus menerus, kadang membuat Sakha khawatir tentang kesehatan gadis itu. Apalagi jika Sheika tidak keluar kamar karena belajar. Walaupun itu hal positif, tetap saja kekhawatiran tidak bisa dihindari. Sakha hanya takut mental Sheika terganggu.

Geminos "Are Betrayed"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang