13. Half day with Alva.

19 3 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Setidaknya hargai tulisan ini ya guys,
Hope enjoy and happy reading!!♡

****

Entah keberuntungan atau justru hal yang perlu disesalkan bagi Sheika, karena Mama dan Papa nya memberi nama dengan inisial huruf yang cukup jauh dari inisial teman-temannya.

Sebenarnya hari ini adalah hari pertama ulangan semester di SMA Cakrawala, dan Sheika terpisah ruang dengan Lala dan Iyan yang benar-benar akrab dengannya.

Seperti sudah tradisi setiap ulangan. Di sekolah ini peraturannya memang begitu, setiap diadakan ulangan baik itu tengah semester ataupun kenaikkan kelas pasti kelasnya akan dipisah dan biasanya akan disatukan dengan kakak kelas atau adik kelas.

Sheika duduk bersama seorang perempuan dari kelas sebelas IPA 2 juga. Ia cukup kenal dengan gadis itu, karena Sheika sering bertemu dengannya setiap ada kegiatan ekskul bahasa Korea. Tapi sayangnya Sheika tak akrab dengan gadis itu, kalaupun bertemu hanya saling sapa saja tak lebih.

Bosan, itu yang Sheika rasakan. Sebenarnya ia sudah menyuruh Lala untuk menemaninya disini sebelum jam masuk. Sayangnya Lala tidak mau dan beralasan kalau dirinya belum belajar karena semalam kelupaan dan malah ketiduran setelah menonton drama Korea kesukaannya.

Kalau Sheika menyuruh Iyan, percuma saja. Anak itu juga pasti tidak mau, karena tidak ada teman laki-lakinya. Abel? Kelas gadis itu terlalu jauh dari kelasnya. Sehingga Sheika tak mungkin menyuruh Abel untuk menemaninya disini.

Bukan hanya Sheika saja yang terpisah sendiri diantara para sahabatnya, nyatanya Sakha juga mengalaminya. Tapi Sakha berbeda dengan Sheika, mungkin karena sifat Sakha yang dingin membuat dirinya biasa saja sendirian di kelas. Tidak seperti kembarannya yang merasa bete.

Balik lagi ke Sheika, gadis itu mengusap wajahnya. Kemudian ia membuka tas dan mengambil beberapa buku disana. Mempelajari materi yang akan diulangankan mungkin bisa membunuh rasa bosannya saat ini.

Gadis itu membaca kembali materi yang sudah ia warnai dengan stabilo.

Oh iya. Masalah Arix yang sempat menganggu pikirannya kemarin. Sheika sudah menyelesaikannya, ia sudah menceritakannya kepada Arix dan Arix menjelaskannya sekaligus memberikan bukti-bukti bahwa pemuda itu berada di Surabaya menjenguk neneknya. Dan Sheika setuju dengan Sakha kalau Mamanya itu salah lihat.

Mungkin kalian akan mengira kalau Sheika sudah posesif bahkan sebelum mereka menjalin hubungan. Memang benar, Sheika akui itu. Ia bahkan merasa tak enak kepada Arix, setelah menanyakan hal itu. Lagipula, Arix sudah bilangkan kalau ia akan meresmikan hubungan mereka nanti. Walaupun Sheika tak tahu 'nantinya' itu kapan?

"Sendirian aja lo!"

Sheika refleks menjatuhkan buku yang ia pegang karena terkejut. Ia mendelik kesal kearah Samuel yang kini sedang menertawakan keterkejutannya.

Ahh iya. Sheika melupakan Samuel yang berada di inisial yang sama dengannya dan tentunya sekelas dengannya.

Hubungan Sheika dan Samuel sekarang terlihat lebih akrab setelah kejadian itu. Tapi, hanya dengan Samuel. Tidak juga sih, ia juga akrab dengan Wira. Yang pasti ia tidak begitu akrab dengan Devon dan Rama. Kalau Rama sih karena memang tak sekelas dengannya. Berbeda dengan Devon walaupun sekelas laki-laki itu selalu membatasi diri, seolah ia tak mengizinkan orang lain masuk kedalam kehidupannya.

Geminos "Are Betrayed"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang