16. Holiday Plan.

13 4 4
                                    


Jangan lupa vote dan komennya,
Setidaknya hargai tulisan ini.
Happy Reading and enjoy guys!!

*****

Hari ini merupakan hari terakhir untuk seluruh murid SMA Cakrawala melaksanakan ulangan semester awal. Setelah ini mereka akan dibebaskan dengan hari-hari memusingkan tersebut. Dan tinggal menunggu hasil yang mereka raih.

Saat ini Sheika sedang berada di kelasnya, mengerjakan ulangan jam kedua dengan keadaan yang hening. Hanya ada suara kertas yang dibalik kehalaman selanjutnya, selebihnya tak ada suara apapun. Bagaimana bisa? Tentu saja, karena guru yang mengawas mereka pada jam ini cukup killer, sehingga membuat peserta ulangan yang ada dikelas itu tak berani mencontek bahkan menunduk kebawah untuk melihat jawaban yang sudah mereka siapkan saja mereka tak berani.

Beberapa dari mereka ada yang mengumpat dalam hati karena kesal tak bisa mencontek sana-sini.

Sheika sendiri juga jadi was-was, karena keadaan kelas benar-benar tegang. Takut kepergok sedang menengok untuk meminjam penghapus malah dituduh sedang bertanya jawaban. Atau sedang menunduk kebawah untuk mengambil pensil yang jatuh, malah dituduh mengambil jawaban. Ini bukan hanya bualan semata, karena faktanya memang seperti itu.

Namanya, Pak Gerald. Umurnya sudah berada di awal 50-an. Beberapa helai dari rambutnya bahkan sudah memutih. Katanya sih dia sudah berada di sekolah ini selama 24 tahun lebih. Tapi tak ada yang tahu ucapannya benar atau tidak. Karena usia SMA Cakrawala saja baru menginjak 20 tahun.

Dulu Pak Gerald mengajar bahasa indonesia, tapi sekarang beliau tidak lagi mengajar pelajaran tersebut. Dan dia berpindah tugas menjadi guru BK didampingi dengan Bu Alya.

"Hey itu yang dibelakang, lagi ngapain kamu?!" Suara menyeramkan dari Pak Gerald membuat siswa dan siswi yang ada dikelas langsung menoleh ke belakang.

"S-saya pak?" Samuel menunjuk dirinya sendiri, karena dirinya memang ada di barisan belakang.

"Iya kamu, mau nyontek ha?!" Tuduhnya begitu saja.

Samuel melebarkan matanya, barusan dia hanya ingin meminjam penghapus dari Devon kenapa malah dituduh mencontek? Benar-benar menyebalkan bapak tua satu ini.

"Enggak, pak, saya cuma mau pinjam penghapus," bela Samuel sambil menunjuk penghapus yang ada dimeja Devon.

"Halah, alesan aja kamu! Pinjem penghapus itu modus, aslinya mau minta jawaban kan?!" Pak Gerald masih tetap menuduh Samuel.

"Saya jujur, pak, saya cuma mau pinjem penghapus aja gak lebih," dan Samuel masih membela dirinya.

"Bener?!" Tanya Pak Gerald dengan tegas.

"Iya," jawab Samuel.

"Yasudah, lain kali alat tulis tuh disiapkan dari awal, jangan sampai pas ulangan minjem sana-sini dan berakhir dituduh mencontek kayak tadi," pak Gerald menjeda ucapannya, "kalian semua! Ngapain nengok ke belakang? Lanjutkan pekerjaan kalian!" Ucapnya dengan lantang membuat semua siswa dan siswi yang menengok ke belakang kembali ke posisi semula.

Pak Gerald juga sudah duduk tenang dibangkunya sambil kipas-kipas wajahnya pakai selembar kertas tanda tangan siswa dan siswi, yang ada di meja itu.

Geminos "Are Betrayed"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang