12. Aura permusuhan.

307 51 6
                                    

Jin Yu berjalan masuk ke kelasnya dengan raut wajah senang, dia merasa begitu bahagia setelah pulang dari SLB tadi. Ditambah lagi bertemu dengan Jungwon yang begitu imut, rasanya seperti dia memang harus melindungi anak itu.

Tapi senyumnya hilang dan diganti menjadi raut wajah marah, matanya menajam serta alisnya menukik. Tangannya terkepal saat melihat sebuah objek di depan sana.

Siapa lagi kalau bukan Sunghoon, pria itu berdiri di depan pintu dengan santainya. Jin Yu berbalik dan ingin pergi dari sana, tapi sialnya dia bertabrakan dengan Jay.

"Maaf Jay gue ga sengaja," kata Jin Yu dan mengusap dahinya.

"Iya gapapa, btw lo mau ke mana? Kelas lo 'kan deketan sama kelas kita," ucap Jay. Jin Yu berdecih mendengar itu, dia menatap Sunghoon tajam dan berjalan cepat pergi dari sana.

Moodnya kembali hancur setelah melihat Sunghoon, kadang Jin Yu berpikir kenapa dia bisa menerima Sunghoon menjadi pacarnya? Kenapa dia baru tahu bahwa Sunghoon bisa sekasar itu dengan perempuan.

Kalau dipikir-pikir kembali, Jin Yu merasa dirinya bodoh karena sudah berpacaran dengan pria breng*ek seperti Sunghoon.

"Cowok anj*ng!" umpat Jin Yu di sela-sela perjalanannya menuju kelas.

Jin Yu tidak tahu bahwa Sunghoon menatapnya dari tadi sampai dia menghilang, bibir Sunghoon ikut berdecih melihat sikap Jin Yu yang menurutnya kekanak-kanak.

"Murahan cih!" decih Sunghoon.

Sunghoon sebenarnya membenci Jin Yu, hanya saja dia tidak ingin melepaskan Jin Yu sebelum menyiksa perempuan itu habis-habisan, sama seperti bagaimana ibunya dulu menyiksanya saat dia beranjak remaja.

"Eh entar pulang sekolah rumah gue yok, main-main atau apalah gitu, gabut banget gue ga punya temen di rumah," celetuk Jay.

Suara Jay membuat Sunghoon tersadar dari lamunannya, dia menggelengkan kepalanya membuat Jay mengernyit heran.

"Tumben lo ga mau diajak, biasanya paling gercep di hal ginian," sahut Jake. Dia baru datang dan langsung ikut ke dalam pembicaraan mereka.

"Hooh, gue juga ngerasa aneh sih," timpal Jay.

"Ga ada males aja, gue mau tidur di rumah. Ga mau ke mana-mana," jawab Sunghoon mutlak. Dia masuk ke kelas, meninggalkan Jay dan Jake yang menghela nafas.

"Temenin kantin yok, gue mau beli minuman," ajak Jake. Tanpa menunggu persetujuan Jay dia langsung menarik tangan Jay dan pergi ke kantin.

"Jay lo ga penasaran gitu sama kehidupan Sunghoon, gimana ya Sunghoon itu yang paling tertutup di antara kita semua," celetuk Jake.

Jay menganggukkan kepalanya mendengar itu, dia juga penasaran dengan sikap Sunghoon yang begitu tertutup padahal mereka sudah berteman dari lama.

"Iya sih, kalau tertutupnya mah gapapa, tapi ini sampai kita ga dibolehin ke rumahnya. Udah bertahun-tahun loh, gue bahkan ga kenal orang tua Sunghoon itu siapa," kata Jay.

"Gue juga, heran juga gue ngeliat dia. Mana kadang dia mau ngesmirk sambil ngepalin tangan, serem gue lama-lama liat dia," timpal Jake.

Jay terdiam mendengar itu, rasanya dia seperti ingin melihat kehidupan Sunghoon. Dia penasaran sebenarnya separah apa kehidupan Sunghoon sehingga dia menjadi tertutup seperti itu.

"Hubungan dia sama Jin Yu kira-kira gimana ya?" tanya Jake. Dia jadi teringat tentang Sunghoon dan Jin Yu yang tidak lagi terlalu dekat seperti dulu.

"Ga tau, tapi tadi Jin Yu ga sengaja nabrak gue pas  mau ke kelasnya, gue juga liat natep Sunghoon tajem abis itu pergi dari sana, padahal 'kan kelas dia deketan sama kelas kita, tapi dia milih lewat jalur belakang," jelas Jay.

KALA ARUNIKA MENYERAH DENGAN GULITA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang