21. Pertemuan baru

265 45 4
                                    

Duduk di taman saat ini adalah yang sangat menyenangkan, siapa peduli dengan kesedihan Jungwon saat ini? Tidak ada, hanya ada kesepian yang dirasakannya.

Jungwon sedang melamun sendirian tapi tiba-tiba saja seseorang menepuk pundaknya. Matanya yang tadi menatap rumput kini beralih ke orang yang ada di sampingnya.

"Kak Jin Yu?" celetuk Jungwon.

Jin Yu tersenyum dan duduk di samping Jungwin, Jin Yu melihat Jungwon yang masih memakai pakaian sekolah, apa dia tidak pulang?

"Gak pulang?" Jungwon menggeleng samar, entahlah dia benar-benar tidak berniat untuk pulang saat ini.

Langkahnya begitu berat untuk memijakkan kaki ke rumah itu, Jungwon juga tidak tahu apa yang membuatnya seperti ini.

"Kenapa?"

"Gapapa Kak, pengen duduk bentar di luar aja kok," jawab Jungwon. Jin Yu hanya ber oh ria dan memberikan satu bungkus jelly kepada Jungwon.

Jungwon hanya menatap jelly itu lalu menatap Jin Yu kembali, Jin Yu memberikan jelly itu tapi Jungwon tak kunjung menerimanya.

"Ambil Won, tenang ga ada racunnya kok."

Jungwon dengan ragu menerima bingkisan tersebut, bukan Jungwon tidak ingin menerimanya tapi dia hanya bingung dengan Jin Yu yang tiba-tiba memberikannya sebuah makanan.

"Enak, kakak buat sendiri?" tutur Jungwon.

Jungwon memakan jelly itu dengan khidmat dan sesekali memejamkan matanya. Lidahnya begitu senang saat rasa asam dan manis dari jelly itu terasa.

"Hooh, baru belajar sih sebenarnya. Dibanding beli mending bikin sendiri, biarpun mungkin ya ... ga seenak sama yang punya di toko."

"Enggak Kak, enak kok ini. Kenapa ga buka toko permen aja Kak?" Pertanyaan Jungwon sontak membuat Jin Yu menoleh, membuka toko permen?

"Ahahaha enggak deh Won, gue orangnya agak mageran soalnya," kata Jin Yu dan terkekeh canggung.

"Yah sayang dong, padahal ini jellynya enak loh. Kalo ini dijual sekalian sama permen pasti makin bagus."

Lagi-lagi Jin Yu hanya terkekeh, usulan Jungwon memang bagus tapi entah kenapa hatinya benar-benar tidak ingin melaksanakannya.

"Oh ya Won, lo belum mau pulang kan?"

"Belum Kak, masih mau di sini. Lagian masih jam tiga, di rumah juga ga ada temen soalnya."

"Kalau gitu, mau ikut sama gue gak?" Jungwon berpikir sebentar dan akhirnya mengangguk.

"Tapi ke mana Kak?" tanya Jungwon saat Jin Yu sudah bangkit dan mendorong kursi rodanya, Jin Yu hanya tersenyum dan membawa Jungwon pergi dari sana.

***

"Bang Sunghoon!" Sunghoon yang tadinya sedang bermain ponsel terkejut mendengar suara teriakan temannya.

Bukan hanya dia, bahkan ibu dan ayahnya juga berjengit kaget. Teriakan temannya benar-benar sekuat itu.

"Ga usah tereak-tereak! Ini rumah sakit bukan rumah lo!"

Ni-ki merenggut kesal mendengar ucapan Jay, diakan hanya bersemangat ingin menjenguk Sunghoon lalu apa masalahnya?

"Masalahnya lo terlalu ribut tol*l! Kasian orang yang sakit makin sakit pas denger suara lo!"

Seolah tahu apa yang dipikirkan Ni-ki, Jaypun buru-buru menjawabnya. Ni-ki mencebik mendengar itu, tapi pandangannya terpaku kepada orangtua Sunghoon yang masih menatap mereka semua.

KALA ARUNIKA MENYERAH DENGAN GULITA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang