37. Ancaman baru.

292 38 8
                                    

"Seriusan?" Jay tidak menyangka, otaknya masih mencerna pernyataan Jake mengenai Sunghoon. Bukan hanya dia, yang lain pun ikut terkejut.

"Anjir gila, jahat banget si Sunghoon. Ga mikir apa adiknya bakal sakit hati apa kagak," tutur Ni-ki. Tidak ada lagi sikap sopan santun saat mengucapkan nama pria itu.

Beberapa hari kemudian setelah pulang dari rumah Jungwon, Jake berinisiatif pergi  ke rumah Jay, niatnya ingin menceritakan semua fakta yang diucapkan Chaemi tempo lalu, tapi ternyata sudah ada temannya yang lain kecuali Sunghoon.

"Hatinya udah mati kali," celetuk Sunoo. Ia memakan keripik udang yang ada di tangannya dengan kasar, Sunoo sangat kesal dengan sikap Sunghoon.

"Pantes aja mak dia ngecibir pas denger nama dia, orang dianya aja kayak gitu. Gila tu anak, benci juga ga harus segitunya kali," cibir Jay.

Jake hanya mengangkat bahunya tidak peduli, ia lanjut memakan coklat yang ada di depannya. Mencoba untuk menghilangkan rasa kesalnya dengan memakan coklat tersebut.

"Eh btw udah lama ya kita ga ketemuan sama bang Heeseung," celetul Ni-ki. Semua orang langsung menatap Ni-ki, mereka barus sadar sudah hampir tiga bulan mereka dan Sunghoon tidak bertemu.

"Iya juga, gimana ya kabar kuliah dia. Dia juga udah jarang komunikasi sama kita sih," imbuh Sunoo.

"Biasa itu mah anak kuliahan, ga setiap saat bisa main hp. Tugas juga harus dikerjain," ujar Jake.

"Tapi ... Sunghoon ke mana? Dia kok ga keliatan, di sekolah juga banyak diam," lanjutnya. Itu benar, akhir-akhir ini entah kenapa Sunghoon jadi susah diajak untuk berkumpul dengan mereka.

Sunghoon juga jadi banyak diam, Jake sendiri memang sudah terlampau kesal dengan Sunghoon. Ia menjaga jarak dengan Sunghoon, takut kalau tiba-tiba saja emosinya naik dan membuat mereka berkelahi.

"Ga tau, tadi dia ada urusan makanya ga bisa ikut. Asalkan diajak pergi pasti ga bisa, sok sibuk anaknya," jawab Jay.

Jaks hanya menganggukkan kepalanya, ia ingin diam dan menikmati makanannya tapi kejadian yang menimpa Jin Yu akhir-akhir ini membuatnya ingin membuka mulut.

"Jay, lo liat ga kalau akhir-akhir ini Jin Yu kek aneh gitu. Terkadang pas pagi, dia mual dan pergi ke kamar mandi. Parfum gue dikatain bau, bahkan gue sampe pernah disuruh botak dan kepala gue di tatoo, pas gue tanya alasannya dia bilang cuman pengen."

"Bukan itu aja, gue bahkan pernah liat dia dijalan pas jam sebelas malem sendirian, pas gue tanya dia mau ke mana katanya mau nyari nasi padang sama mau beli mangga muda," jelas Jake.

"Njirr kek kakak gue pas hamil," sahut Sunoo. Jay jadi terdiam, dia juga sebenarnya menyadari kejadian aneh tentang Jin Yu.

"Iya sih, gue bahkan pernah ditelfon malem-malem tujuannya cuman pengen denger suara gue ngucapin selamat tidur buat dia, abis itu langsung dimatiin."

Jay masih teringat dengan kejadian yang menurutnya random, Jin Yu tidak pernah seperti ini. Bahkan ingin bertukar pesan saja mereka jarang, ini? Jin Yu menelfonnya pas jam dua malam.

"Gue jadi ikut khawatir sama keadaan kak Jin Yu, ga tau tapi perasaan gue ga enak," kata Ni-ki. Batinnya mengatakan bahwa Jin Yu memang sedang tidak baik, tapi ia tahu musibah apa yang menimpa Jin Yu.

Lama mereka terdiam, tiba-tiba saja ponsel Jay terdengar suara notifikasi pesan. Jay mengambil ponselnya dan mengecek siapa yang mengiriminya pesan, air yang diminumnya tadi menyembur ke luar saat mendapat pesan dari Jin Yu.

Jin Yu

|Jay gue hamil anaknya Sunghoon.

|Percaya atau enggak tapi itu kenyatannya, lo bisa lihat di kertas itukan.

KALA ARUNIKA MENYERAH DENGAN GULITA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang