Sudah hampir satu bulan Jin Yu mengandung dan selama satu bulan itu Sunghoon memperhatikannya dari jauh. Memberikan makanan yang dititipkan melalui adiknya.
Terkadang juga Jungwon memesan makanan melalui online dan menggunakan uang Sunghoon, makanan itu akan ia berikan kepada Jin Yu tentu saja tanpa sepengathuan Jin Yu kalau itu pemberian Sunghoon.
[Gimana keadaan Jin Yu? Dia masih ngidam?] Sunghoon bertanya melalui telepon. Pandangannya menatap halaman yang begitu luas dan sunyi.
[Masih sih Bang, tapi ya ngidamnya ga aneh-aneh. Kenapa?] Jungwon yang sedang berada di kamarnya berbicara dengan pelan, takut sewaktu-waktu jika ibunya masuk dan mengetahui semuanya.
[Ga ada apa-apa, kapan mama mau balik ke sini? Rumah sunyi ga ada kalian.] Suara Sunghoon mulai melemah saat mengatakan itu, ia rindu suasana rumah yang dulu saat dia masih kecil.
Di tempat lain, Jungwon menghela nafas lelah. Ini pertanyaan yang sering ditanyai oleh Sunghoon, Jungwon tidak biaa menjawab apapun selain tidak tahu. Karena saat ia bertanya dengan ibunya maka Chaemi hanya diam dan berlalu begitu saja.
[Kek biasa,] jawab Jungwon pasrah.
[Ya udah gapapa, gue tutup dulu ya telponnya. Papa udah pulang, pasti mau ngasih kerjaan ke gue.] Sunghoon langsung memutuskan panggilannya dan turun ke bawah.
Begitu sampai di bawah, Sunghoon melihat ayahnya yang masuk dan langsung menghempaskan tasnya ke sofa. Goheun bersandar di sofa sambil menghela nafas berkali-kali, matanya terpejam dan kakinya yang terletak di meja.
"Kau sudah melakukan apa yang kusuruh?" Sunghoo menggelengkan kepalanya, pandangannya menunduk saat Goheun lagi dan lagi menghela nafas.
Jemari Goheun mengepal, pulang ke rumah ini emosinya kembali dipancing dengan cepat. "Nanti bakal Sunghoon usahain," gumam Sunghoon. Sunghoon saat ini seperti anak kecil yang ketakutan, tapi mau bagaimana lagi kesalahannya memang fatal dan ia tidak tahu harus memulainya dari mana.
"Lagi? Sudah empat kali kau berkata seperti itu karena aku menanya hal yang sama saat seminggu sekali, ayolah Sunghoon ... aku muak mendengar JAWABAN PENGECUT ITU!"
Tubuh Sunghoon tersentak kuat begitu mendengar seruan dari ayahnya. Bibirnya bergetar, kakinya melangkah mundur saat Goheun berjalan pelan ke arahnya, tatapannya begitu mengintimidasi.
"P-papa mau ngapain?" Goheun melotot, dapat Sunghoon lihat ayahnya saat ini benar-benar sedang menahan amarah.
"Sifat jahatku tercoreng melihat dirimu, menyiksa Jungwon dan meninggalkan Jin Yu kau bisa. Tapi ingin meminta maaf dan membawa mereka kembali ke rumah ini ...."
Ucapan Goheun menggantung seraya dia menggelengkan kepalanya. "Kau tidak bisa melakukannya dan kau begitu lama Sunghoon, aku tidak bisa menahannya lagi. Bawa perempuan itu secepat mungkin atau kau yang akan kujadikan gembel di luar sana!"
Goheun menabrak bahu Sunghoon kuat dan pergi sana. Sunghoon berusaha mengimbangi posisinya, jika tidak mungkin dia sudah terduduk di lantai. Demi apapaun, tabrakan Sunghoon sangat kuat.
"Jika kau belum makan siang belikan aku makanan sekalian dengan dirimu juga. Uangnya ambil di dompetku, cepatlah!"
Sunghoon bergegas mengambil uang di dompet ayahnya, akhir-akhir ini Sunghoon selalu merasa takut dengan ayahnya. Padahal sebelum ini mereka sering berkelahi bahkan mungkin beradu tenaga.
Tapi tidak lagi untuk sekarang, semuanya perlahan hilang seiring berjalannya waktu. Goheun sudah mulai berubah, sesekali ia bergumam merindukan Chaemi dan ingin perempuan itu kembali ke rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA ARUNIKA MENYERAH DENGAN GULITA(END)
FanficSeseorang yang bernama Jungwon harus menelan pahitnya kehidupan, semua itu dia telan hanya cacat yang dialaminya. Cacatnya berasal dari lahir, dia harus mengalami kelumpuhan karena tidak memiliki tulang sum-sum. Jika orang lain akan disayangi oleh k...