Jungwon dan Jin Yu hari ini di antar oleh Chaemi ke sekolah masing-masing. Chaemi berbaik hati mengantarkan Jin Yu karena Jin Yu sudah berbaik hati kepada mereka berdua.
"Makasih ya tante, aduh jadi makin enak," canda Jin Yu. Chaemi hanya menggelengkan kepalanya, sudah tidak heran dengan kelakuan perempuan satu ini.
"Iya, nanti pulangnya jam berapa? Biar sekalian dijemput sama Jungwon," kata Chaemi. Biarlah Chaemi merepotkan dirinya untuk mengurus anak ini, dia sudah mengetahui kehidupan Jin Yu yang tinggal sendirian di rumahnya.
"Sekitar jam dua tan," jawab Jin Yu cepat. Lumayan hari ini dia tidak mengeluarkan uang untuk membayar ongkos.
"Ya udah nanti tante jemput, kalau gitu kamu masuk ya. Belajar yang rajin!" Jin Yu menganggukkan kepalanya bersamaan dengan mobil mereka yang melesat pergi dari sana.
Dari jauh Sunghoon melihat semuanya, matanya menyipit saat ibunya mengantarkan Jin Yu sekolah. Sunghoon lekas menutup kaca jendela mobilnya agar tidak terlihat oleh Chaemi.
"Cih, padahal gue dulu susahnya minta ampun!" cibir Sunghoon. Kekesalannya kembali memuncak setelah melihat kejadian itu.
Sunghoon yang tadinya kesal sambil melamun terkejut saat mobilnya ditendang. Dengan cepat ia ke luar dan ingin melihat siapa yang berani menendang mobil mahalnya.
"APAAN LO AN-" Sunghoon mendatarkan wajahnya saat melihat siapa yang menendang.
"Apa? Ha? Mau marah lo sama gue? Gue sama lo lebih kaya gue, jangan ngelantam lo!" hardik Jay sambil menunjuk tepat di wajah Sunghoon.
Sunghoon hanya berdecak kesal mendengar ucapan Jay, ucapan Jay memang seratus persen benar. Hanya saja dia jengkel menerima fakta bahwa Jay lebih kaya dibanding dirinya.
"Tumben lo bawa mobil, biasanya juga ga dikasi." Jay memperhatikan mobil Sunghoon dan menganggukkan kepalanya.
"Dikasi ijin," jawab Sunghoon. Bohong? Tentu saja, faktanya Sunghoon melarikan mobilnya yang sempat ditahan ayahnya.
"Oh, ya udah," ujar Jay dan langsung pergi masuk ke sekolah. Dia sebenarnya tidak terlalu peduli dengan mobil Sunghoon, soalnya sakit hatinya terhadap kejadian beberapa hari yang lalu masih berbekas di hatinya.
Sunghoon sendiri juga tidak ambil pusing, ia mengedikkan bahunya dan mulai masuk ke sekolah. Bahkan dia di depan Jay berjalan dengan wajah yang mendongak, terkesan seperti orang sombong.
"Cih, sombong banget lo!" hina Jay dari belakang.
***
"Jungwon!" Pekikan itu membuat Jungwon terkejut begitu juga dengan ibunya. Jungwon tersenyum lebar melihat teman-temannya.
"Huwee aku rindu, kamu kok ga pulang ke rumah sih? Aku nungguin tau! Bahkan aku dateng ke rumah sakit tempat kamu dirawat tapi kata susternya kamu ga ada, aku datangi ke rumah sama mereka berdua juga ga ada," jelas Win panjang lebar.
Jungwon hanya menyengir menanggapi kata-kata Win, ia tidak tahu kalau Win mengetahui dia yang sakit, terbesit rasa tidak enak di dalam hatinya karena sudah membuat temannya khawatir.
"Aaa maaf ya, Wonie ga ada niat buat kalian khawatir. Tapi ya gitu hehe," jawab Jungwon dan tersenyum kikuk.
Chaemi dari tadi hanya melihat Jungwon yang berinteraksi dengan teman-temannya. Chaemi merasa lega karena teman anaknya begitu baik dan sopan.
"Eh maaf tante, Win ga liat tante ada di sini. Sekali lagi maaf ya." Win menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bagaimana bisa dia tidak melihat ada ibu Jungwon di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA ARUNIKA MENYERAH DENGAN GULITA(END)
FanficSeseorang yang bernama Jungwon harus menelan pahitnya kehidupan, semua itu dia telan hanya cacat yang dialaminya. Cacatnya berasal dari lahir, dia harus mengalami kelumpuhan karena tidak memiliki tulang sum-sum. Jika orang lain akan disayangi oleh k...