Siang yang terik membuat Jin Yu sangat malas untuk ke luar, dia lapar tapi dia tidak berniat untuk ke kantin. Hari panas dan kantin ramai? Uhh pasti di sana akan berdesakan, membayangkannya saja sudah membuat Jin Yu bergidik ngeri.
Jin Yu meletakkan kepalanya di atas meja, matanya terasa berat dan ingin terpejam. Saat Jin Yu ingin memejamkan matanya, saat itu juga seseorang datang dan menggebrak mejanya.
"JIN YU!" Teriakan itu membuat Jin Yu terkejut, dia membuka matanya secara tiba-tiba.
Mata Jin Yu menelisik orang di depannya ini, rasa kesal kini menguasai dirinya, mulut Jin Yu berdecih keras. Dia tidak peduli dengan perasaan orang di depannya ini.
"Apa?"
Mendengar nada ketus dari lawan bicaranya Jay menjadi segan. Tangannya menggaruk lehernya dan terkekeh canggung.
"Hehe maaf, btw SUNGHOON MASUK RUMAH SAKIT NJIR!"
Teman-teman Jin Yu menutup kupingnya saat mendengar teriakan Jay. Padahal Jin Yu berada di depannya, haruskah Jay berteriak?
"Gue masih di depan lo, jangan teriak-teriak," tegur Jin Yu. Jay menganggukan kepalanya, setekah itu Jin Yu kembali meletakkan kepalanya di meja.
"Lo ga mau ikut jenguk dia? Gue sama Jake dan yang lain mau ke sana pas pulang sekolah." Gelengan kepala yang didapatkan Jay, jawaban Jin Yu itu membuat Jay menjadi heran.
"Kok enggak, dia itu pacar lo kan?" tanya Jay. Sekali lagi hanya gelengan yang didapatkan Jay, dia yakin sepertinya mereka berdua ada masalah.
"Kok enggak?"
"Gue udah putus," jawab Jin Yu santai.
Jay langsung duduk di samping Jin Yu. Tangannya menarik kerah baju Jin Yu, Jin Yu yang tadinya meletakkan kepalanya di meja kini sudah duduk bersandar di kursi.
Badan Jin Yu yang lemas dan matanya yang berat melirik Jay. "Ganggu aja lo!" ketus Jin Yu.
"Lo bohong kan? Masa iya putus, ga lucu banget," cetus Jay. Jin Yu menghela nafasnya dan mendekatkan tubuhnya kepada Jay.
Pena yang terletak di meja diambilanya dan diarahkan ke wajah Jay sambil berkata. "Denger, gue beneran udah putus sama Sunghoon, jadi lo jangan banyak nanya lagi. Kepala gue sakit denger suara lo aja tiap saat," tegas Jin Yu.
"Ya gue kaget njir, agak kurang yakin karena Sunghoon bucin bat sama lo," terang Jay. Jin Yu terkekeh miris mendengar itu, bucin? Kalau bucin tidak mungkin Sunghoon seperti itu.
"Bucin ga harus dibarengi dengan kekasaran kan?"
"Ha?" Perkataan Jin Yu membuat Jay terdiam, apa tadi telinganya salah dengar? Apa maksud dari kata kekasaran?
Sambil menatap lurus ke depan Jin Yu melipatkan tangannya, tubuhnya tersandar dan mulai berbicara.
"Gue udah putus sama dia, kalo lo mau tau alasannya ... gue ditampar sama dia." Jin Yu tau saat ini Jay pasti terkejut, tapi dia tidak peduli dan melanjutkan ucapannya.
"Ingat saat pesta si Youngbin? Gue dan dia ke luar dari pesta itu, gue ngemaki dia karena dia nganggep masalah itu ya masalah sepele, pada akhirnya tangannya mendarat di wajah gue."
"Miris banget gue punya pacar, gue kira bakal ngelindungi eh malah nyakitin." Jin Yu kembali mengingat masa kelam itu, sudah lama dia melupakannya tapi kembali teringat karena sahabat Sunghoon memancingnya.
Jay terdiam mendengar fakta itu, Sunghoon menampar perempuan? Entahlah, pikiran Jay saat ini sedang berkecamuk.
Di depan mereka Sunghoon tidak pernah kasar, tapi ternyata ... oh astaga semua ini membuat kepala Jay sakit. Jay pun bangkit dari duduknya, dia ingin pergi dari sana tapi suara Jin Yu menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA ARUNIKA MENYERAH DENGAN GULITA(END)
FanfictionSeseorang yang bernama Jungwon harus menelan pahitnya kehidupan, semua itu dia telan hanya cacat yang dialaminya. Cacatnya berasal dari lahir, dia harus mengalami kelumpuhan karena tidak memiliki tulang sum-sum. Jika orang lain akan disayangi oleh k...